Covid-19 Jakarta Melonjak, Pengusaha Mau Ekonomi Tetap Jalan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 25/01/2022 13:25 WIB
Foto: Suasana mal saat PPKM Level 2 (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kasus Covid-19 di Jakarta kembali meledak. Kemarin (24/1/22) jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 hampir tembus 2000 orang, atau tepatnya 1.993 kasus. Angka kasus aktif pun mencapai 9.000 kasus.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan dunia usaha. Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan bahwa peningkatan kasus positif sangat sensitif bagi dunia usaha. Dunia usaha khawatir ada pengetatan lagi yang berdampak pada ekonomi.


"Ketika terjadi peningkatan (kasus), psikologi kita pasti terganggu karena pasti akan timbul kekhawatiran bahwa pemerintah akan kembali menerapkan PPKM (pengetatan), apa darurat, level 3 atau 4," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/1/22).

Dalam dua tahun terakhir pelaku usaha sedikit banyak memiliki pengalaman yakni di tahun 2020 dan 2021 dalam menghadapi hal seperti, salah satunya termasuk dalam menghadapi rem darurat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa bulan lalu. Rem darurat sebelumnya telah berdampak berat bagi pelaku usaha seperti PHK dan lainnya.

Foto: Ilustrasi Pasar Swalayan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sarman yang juga Wakil Ketua Umum bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin itu menjelaskan bahwa pelaku usaha mau tidak mau menyusun strategi baru lagi menghadapi kondisi Covid di DKI Jakarta. Intinya pengusaha ingin ekonomi tetap berputar di tengah tantangan mengelola lonjakan kasus Covid Omicron.

"Pertimbangan dan masukan kami ke pemerintah dalam menerapkan PPKM tentu pertimbangan-pertimbangan agar ekonomi bisa tetap berjalan walau kita harus melaksanakan dengan prokes ketat," lanjutnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Tarif Parkir di Jakarta Bakal Naik