
Dinyinyirin Soal Utang RI, Jawaban Sri Mulyani Jadi Sorotan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak ada utang yang disembunyikan. Semua dipaparkan secara transparan ke anggota dewan bahkan masyarakat luas.
Menurutnya, dirinya bukan tukang sulap yang bisa menyembunyikan utang. Dimana kadang bisa terlihat dan hilang seketika.
"Nggak mungkin saya sembunyikan (utang) ke kiri dan ke kanan. Kalau ada yang nyembunyiin ya tukang sulap," ujarnya.
Oleh karenanya, jika ada anggapan yang mengatakan utang dipecah-pecah oleh pemerintah, ia menegaskan hal tersebut tidak ada. Semua rencana utang dibahas bersama anggota dewan dan setelah disetujui akan ditulis dalam APBN.
"Kita bahas DPR. DPR juga kasih komentar, oke ini kayaknya terlalu atau kurang ambisius. Jadi buat kesimpulan, lalu kesimpulan saya tulis lagi, kita bawa ke kabinet, pak Presiden tulis nota keuangan lagi. Bawa lagi ke DPD, dikulitin lagi dan setiap komisi mengkuliti. Jadi tidak mungkin saya sembunyikan," jelasnya.
Ia kembali menekankan, dalam penyusunan seluru isi APBN, baik itu pertumbuhan ekonomi, penerimaan dan belanja negara hingga utang dibahas bersama dengan wakil rakyat. Tidak dilakukan sendiri oleh pemerintah.
"APBN itu kita susun bersama, asumsi kita lihat masuk dalam KEM PPKF, kita ngomongin dulu. Diskusi Bappenas, BI dan lain-lain. Nah saya sampaika growth segini menurut proyeksi pak Febrio (Kepala BKF), kira-kira tahun depan dashboard segini, suku bunga sekian, dan program pembangunan maunya sekian. Jadi APBN dalam iklim demokrasi alat yang semua terlibat. Nggak mungkin bikin sendiri APBN, itu kan jadi UU," tegasnya.
Bahkan setelah APBN disetujui bersama pemerintah dan DPR RI, kemudian diundangkan. Setalah itu masih melewati proses audit oleh auditor negara yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI).
"UU sesudah dilakukan kemudian diaudit lagi oleh BPK, makanya bisa buat statement WTP WDP. Ya monggo itu karena kita punya auditor independen namanya BPK," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota Komite IV DPD RI Bambang Santoso mempertanyakan mengenai utang yang dipecah-pecah kepada Sri Mulyani.
"Kami dapat informasi utang-utang yang kita miliki ini apakah benar bahwa totalnya sampai sekian puluh ribu triliun? Bahkan ternyata ada informasi dipecah-pecah utang itu," tanyanya meminta penjelasan.
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]