Pantas Jokowi Gak Sabar LPG Diganti, Impornya Gak Nahan..

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
24 January 2022 20:31
Yanto penjual gas eceran menyiapkan gas di rukonya di kawasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin 3/1. Harga Gas LPG sejumlah ukuran naik. Sebelumnya Pertamina resmi menaikan gas elpiji sejak 25 Desember lalu. Pantauan CNBC Indonesia dilapangan, Bright gas 5 kg : Rp90 ribu dari Rp80 ribu.
Bright gas 12 kg: Rp175 Ribu dari Rp155 ribu. Gas tabung Biru 12kg : Rp175 ribu dari Rp155 ribu.
Gas 3 kg: Rp21 ribu blm naik.
Dilokasi yang berbeda Rosid selaku penjual gas juga mengatakan ada kenaikan. Gas tabung biru 12kg : dari Rp155 ribu naik Rp165 ribu
Gas tabung Pink 12kg : dari Rp160 naik menjadi Rp170 ribu. 
Gas tabunh Pink 5kg : dari Rp75 ribu naik menjadi Rp80 ribu.
Gas 3kg : tidak naik tetap dengan hari Rp20 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Gas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendesak agar hilirisasi batu bara bisa segera berjalan. Bukan tanpa alasan, karena proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) bisa menggantikan produk Liquefied Petroleum Gas (LPG). Imbasnya, impor LPG pun akan menurun.

Presiden mengatakan, dirinya telah memerintahkan agar ada hilirisasi batu bara, termasuk DME ini sejak enam tahun lalu. Akhirnya, pada hari ini, Senin (24/01/2022), Presiden bisa meresmikan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

"Saya sudah berkali-kali sampaikan mengenai hilirisasi, industrialisasi. Pentingnya mengurangi impor. Ini sudah enam tahun yang lalu saya perintah, tapi alhamdulillah hari ini meski dalam jangka panjang belum bisa dimulai, alhamdulillah bisa kita mulai hari ini, groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME," ungkapnya saat memberikan acara sambutan groundbreaking proyek DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/01/2022).

Jokowi menyebut, impor LPG Indonesia selama ini sangat besar bisa sekitar Rp 80 triliun dari kebutuhan Rp 100 triliun. Di sisi lain, pemerintah masih memberikan subsidi sekitar Rp 60-70 triliun per tahunnya.

"Pertanyaan saya, apakah ini mau kita lakukan terus-terusan? impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan kerja juga di negara lain, padahal kita memiliki raw material-nya, yaitu batu bara yang diubah jadi DME," tuturnya.

Khusus untuk proyek DME yang dikembangkan bersama antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero), dan Air Products, perusahaan asal Amerika Serikat (AS), di Tanjung Enim ini, menurutnya bisa mengurangi subsidi dari APBN sekitar Rp 7 triliun.

Lantas, seberapa besar sebenarnya impor LPG RI dari tahun ke tahun?

Berdasarkan data Content Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020, impor LPG RI dari tahun ke tahunnya telah meningkat signifikan sejak 2010.

Bila pada 2010 impor LPG RI masih berada di kisaran 1,6 juta ton, namun hingga 2020 lalu impor LPG telah melesat 300% menjadi 6,4 juta ton.

Berikut data impor LPG selama satu dekade terakhir, terutama sejak 2010-2020:

2010: 1,6 juta ton.
2011: 1,9 juta ton.
2012: 2,6 juta ton.
2013: 3,3 juta ton.
2014: 3,6 juta ton.
2015: 4,2 juta ton.
2016: 4,5 juta ton.
2017: 5,5 juta ton.
2018: 5,6 juta ton.
2019: 5,7 juta ton.
2020: 6,4 juta ton.

Seperti diketahui, proyek DME yang diresmikan groundbreaking-nya hari ini merupakan proyek senilai Rp 33 triliun yang dikerjakan bersama antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Products & Chemicals Inc (APCI), perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat.

Adapun investasi untuk pembangunan proyek ini sepenuhnya dilakukan oleh Air Products, sementara PTBA akan berperan memasok batu bara, dan Pertamina sebagai pembeli produk DME nantinya.

Proyek DME di Tanjung Enim ini rencananya beroperasi selama 20 tahun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun, sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Proyek Raksasa Pengganti LPG Ditarget Tuntas 2027

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular