Internasional

WHO Beri Pesan Penting Soal Pandemi: Dunia di 'Titik Kritis'

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 January 2022 20:45
Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena
Foto: Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, kembali memberikan pesan penting kepada warga dunia mengenai pandemi Covid-19. Pesan ini ia sampaikan langsung saat pertemuan dengan Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, Svenja Schulze, Senin (24/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Tedros mengingatkan bahwa dunia saat ini sedang dalam posisi yang sangat kritis dalam pandemi ini. Ia meminta agar seluruh negara bahu membahu dalam membantu negara lainnya yang masih kesulitan dalam menangani dampak pandemi.

"Pandemi Covid-19 berada pada 'titik kritis' saat memasuki tahun ketiga. Kami memiliki alat untuk mengakhiri fase akut pandemi ini. Tapi kita harus menggunakannya secara adil dan bijaksana," ujarnya sebagaimana dilaporkan CNBC International.

Selain itu, Tedros juga memuji langkah Jerman yang mau menjadi donor terbesar bagi WHO. Ia menyebut langkah ini sebagai contoh bahwa dunia sudah semakin dekat dengan sistem kesehatan global yang solid. Namun, ia juga meminta agar dunia tidak jumawa dengan mengatakan jalan keluar dari pandemi masih panjang.

"Kualitas-kualitas ini lebih penting dari sebelumnya, namun jalan kita masih panjang."

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, lebih dari 71 juta kasus baru Covid tercatat selama empat minggu terakhir. Kenaikan ini dimotori oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Kedua negara memiliki angka vaksinasi yang cukup tinggi di atas 50%.

Di sisi lain, bila dirunut dari jumlah kematian, Yaman dan Vanuatu menderita tingkat kematian kasus tertinggi di dunia sepanjang krisis kesehatan ini. Di Yaman, angka vaksinasi sendiri masih baru mencakup 2% sementara di Vanuatu baru memasuki level 14%.

Meski vaksin memberikan bukti kemanjurannya, Tedros berpandangan hal itu bukan satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan. Ia berpendapat negara-negara yang mumpuni dalam menangani pandemi juga perlu memberikan dukungan mengenai alat-alat perawatan seperti oksigen dan obat-obatan.

"Vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi. Banyak negara membutuhkan diagnostik, terapi yang menyelamatkan jiwa - termasuk oksigen dan dukungan untuk peluncuran vaksin," tutup pria asal Ethiopia itu.


(tps/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Pandemi Covid-19 RI Menuju Endgame? Ini Ramalan Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular