
Siapa Nusrat Ghani, Menteri Inggris Dipecat karena Muslim?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nusrat Munir Ul-Ghani membuat heboh Inggris. Pasalnya anggota parlemen dari Partai Konservatif dan Unionis ini mengaku dipecat dari jabatannya sebagai menteri hanya karena seorang Muslim.
Perempuan berusia 49 tahun itu menjabat sebagai wakil menteri transportasi di kabinet Perdana Menteri (PM) Boris Johnson pada 2018. Ia menjadi menteri muslim wanita pertama yang berbicara di Dewan Rakyat (House of Commons).
Namun Ghani kehilangan pekerjaan dalam reshuffle pemerintahan Johnson pada Februari 2020. Ia dipecat dengan alasan keyakinannya.
"Keyakinan muslim membuat rekan kerja merasa tidak nyaman," katanya dalam wawancara dengan The Sunday Times. "
Saya bertanya apa pemikiran di balik keputusan untuk memecat saya," tambahnya.
"Ada kekhawatiran saya tidak setia kepada partai karena saya tidak melakukan cukup banyak untuk membela partai terhadap tuduhan Islamofobia."
Lalu siapa Ghani?
Ghani lahir di Kashmir 1972. Namun ia besar di Birmingham Inggris, dari kelompok pekerja, dan menyelesaikan pendidikannya di Bordesley Green Girls' School.
Ia berkuliah di Universitas Birmingham City dan lulus sebagai sarjana pemerintahan dan politik. Kemudian ia melanjutkan Master ke Universitas Leeds.
Ghani masuk ke politik Inggris setelah memenangkan suara di Wealden, East Sussex pada Desember 2013. Pada Juli 2015, ia diangkat sebagai anggota Komite Pemilihan Dalam Negeri dan menjabat hingga 2017.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, Ghani bekerja dengan Barnardo, badan amal anak tertua di Inggris, untuk melakukan penyelidikan independen terhadap perilaku seksual anak yang berbahaya. Pada Juli 2017, Ghani dipromosikan menjadi Sekretaris Swasta Parlemen di Kantor Dalam Negeri.
Ghani terlibat dalam pembuatan laporan tentang urusan dalam negeri, keamanan, kejahatan rasial, kepolisian dan imigrasi. Ghani juga dikenal aktif sebagai pendukung Brexit.
Di 2020, ia pun aktif menentang diskriminasi China pada Muslim Uighur. Bahkan, ia dijatuhi sanksi oleh China karena tindakannya itu.
Sementara itu, kini desakan investigasi independen kini ditujukan ke PM Johnson. Namun, mengutip BBC, Wakil PM dan Menteri Kehakiman Dominic Raab mengatakan hal ini sangat serius tapi tak akan ada penyelidikan formal kecuali pengaduan resmi.
Dewan Muslim Inggris (MBC) mengatakan kesaksian Nusrat Ghani mengejutkan. The Guardian menulis badan itu mendesak Komisi Persamaan dan Hak Asasi Manusia (EHRC) bereaksi.
"Bahwa dia mengalami ini sebagai seorang wanita Muslim di puncak partai memperkuat sifat masalah yang mengakar. Islamofobia institusional di partai Konservatif telah berlangsung terlalu lama dengan impunitas," kata Sekjen MCB Zara Mohammed.
Menurut laporan di 2020 dari Kantor Statistik National (OSN) populasi Muslim Inggris menembus 3 juta orang. Ini adalah agama yang tumbuh paling cepat di Inggris. Di tahun yang sama jumlah populas Inggris adalah sebanyak 67,22 juta.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Menteri Inggris Dipecat karena Muslim