Internasional

Xi Jinping Makin Perketat Aturan Covid-19 China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 24/01/2022 07:53 WIB
Foto: Orang-orang berjalan melewati layar video besar di luar pusat perbelanjaan yang memperlihatkan Presiden China Xi Jinping berbicara dalam sebuah acara untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen di Beijing, Kamis, 1 Juli 2021. (AP/Andy Wong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kota Beijing memperkenalkan beberapa langkah baru untuk menekan penularan virus corona. Ini dilakukan setelah ibu kota China terus melaporkan kenaikan kasus infeksi lokal, kurang dari dua minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin digelar.

Melansir Reuters, juru bicara pemerintah setempat dalam konferensi pers Minggu (23/1/2022), telah meminta penduduk daerah berisiko untuk tidak meninggalkan kota. Ini termasuk distrik Fengtai yang mencatat banyak kasus lokal.


Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada 22 Januari tercatat sembilan kasus yang ditularkan secara lokal ditemukan di Beijing, dengan enam kasus di antaranya berada di distrik Fengtai.

Fengtai akan menyelenggarakan tes asam nukleat untuk Covid-19 untuk semua penduduknya pada hari Minggu. Mereka juga telah meminta penduduk Fengtai untuk menghindari pertemuan massal setelahnya.

Kota Beijing juga telah meminta penduduk untuk secara proaktif melakukan tes asam nukleat jika mereka memiliki gejala seperti Covid-19 dalam 14 hari setelah menerima pengiriman dari luar negeri.

Pihak berwenang sempat menyatakan kasus pertama virus corona varian omicron di Beijing bisa saja tiba melalui paket dari Kanada.

Di Fengtai, beberapa taman kanak-kanak memberi tahu orang tua bahwa anak-anak yang belum divaksinasi Covid-19 tidak boleh hadir. Namun informasi ini belum diketahui merupakan peraturan pemerintah atau peraturan taman kanak-kanak itu sendiri.

Seorang ibu bermarga Wang, yang anaknya bersekolah di taman kanak-kanak swasta di Fengtai, mengatakan seorang guru memberitahu bahwa anak-anak yang belum divaksinasi tidak akan diizinkan kembali bersekolah mulai Senin.

"Ini bukan atas dasar sukarela. Ini paksaan," kata Wang kepada Reuters. Dia mengatakan telah mengajukan keluhan kepada pihak berwenang dengan harapan persyaratan tersebut dihapus.

Komisi Kesehatan Nasional mencatat China melaporkan 56 kasus corona baru pada 22 Januari, turun dari 63 sehari sebelumnya. Dari kasus baru, 19 ditransmisikan secara lokal, dibandingkan 23 sehari sebelumnya.

Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus yang dikonfirmasi, turun menjadi 34 dari 43. Hingga kini tidak ada kematian baru, sehingga jumlah korban tewas masih 4.636 orang.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik