Internasional

WHO Pelototi Covid RI Jawa-Bali & DKI Diwarning, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 24/01/2022 07:20 WIB
Foto: cover Topik/ Omicron Muncul di DKI Jakarta_cover/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 kembali menggila pasca munculnya virus corona varian Omicron. Ini mengakibatkan kasus positif harian di banyak negara meningkat tajam hingga hitungan ribuan, termasuk Indonesia.

Melihat perkembangan seperti ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin mewanti-wanti banyak negara. Dalam Situation Report terbaru edisi 19 Januari 2022, WHO juga memperbarui pedoman antisipasi penyebaran virus corona varian Omicron.


WHO menyarankan banyak negara untuk mulai meningkatkan pengawasan dan tes, mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi. Termasuk memberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang terukur, serta memberlakukan kebijakan penyesuaian perjalan.

Tapi bagaimana dengan RI?

WHO dalam laporan yang sama, menilai sejauh ini pandemi virus corona di Indonesia masih terkendali. Ini terlihat dari tingkat penularan yang rendah di masyarakat (CT1) dalam 14 hari terakhir.

Kemudian, angka kematian juga terjaga tetap rendah meski kasus positif meningkat. Pada 10-16 Januari 2022, angka kematian di Indonesia bertahan di 0,01 kasus per 100.000 populasi.

Sementara di wilayah Jawa-Bali, angka kematian pada periode yang sama adalah 0,01 kasus per 100.000 populasi. Lebih sedikit dibandingkan sepekan sebelumnya yakni 0,02 kasus per 100.000 populasi.

Meski begitu, WHO juga memberi peringatan. Ini setelah meningkatnya kasus harian di wilayah Jawa-Bali dalam dua minggu terakhir.

"Sangat penting bagi pemerintah daerah untuk memonitor secara saksama risiko terjadinya klaster penularan dan mencegahnya menjadi penularan massal (outbreak). Penelusuran kontak untuk setiap kasus menjadi penting untuk dilakukan demi mencegah penyebaran varian omicron," sebut laporan WHO.

Laporan WHO juga memberikan segmen khusus Jakarta. Pada 16 Januari 2022, pasien yang dirawat di rumah sakit adalah 771 orang, naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 758 orang.

Sementara jumlah orang yang isolasi mandiri di Jakarta adalah 3.045 orang. Ini juga naik dari minggu sebelumnya yang sebanyak 3.011 orang.

Sementara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Minggu (23/1/2022) mengumumkan ada tambahan 3.205 kasus baru di Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 1.825 kasus disumbang oleh DKI Jakarta.

Wilayah yang dipimpin Anies Baswedan itu menyumbang kasus baru yang tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Tambahan 1.825 kasus baru kemarin lebih tinggi dibandingkan Jumat kemarin yakni 1.484 kasus.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, sebanyak 854 pasien yang terpapar merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sementara 459 lainnya adalah transmisi lokal.


(tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bantah Kabar Kesepakatan Nuklir Iran Senilai $30 Miliar