Luhut Beberkan Kabar Tak Enak Soal Omicron RI, Apa Saja?

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 January 2022 07:15
Keterangan Pers Menteri terkait “Evaluasi PPKM”, Kantor Presiden, Senin (10/1/2021). (Tangkapan layar youtube Setpres RI) Foto: Keterangan Pers Menteri terkait “Evaluasi PPKM”, Kantor Presiden, Senin (10/1/2021). (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan membawa kabar tak enak mengenai perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Diketahui, perkembangan kasus varian Omicron di Indonesia terus meningkat. Kenaikan kasus varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu utamanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Jadi mohon dengan sangat sekali lagi untuk bisa menahan diri untuk tidak ke luar negeri dan kalau sampai ke luar negeri patuhi protokol kesehatan. Tujuh hari karantina jangan minta dispensasi kanan kiri," kata Luhut usai rapat terbatas pekan lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menkomarves) itu lantas mengungkap sebuah data yang cukup 'mengerikan'. Berdasarkan catatan pemerintah, kasus konfirmasi pelaku perjalanan luar negeri telah menyebabkan kenaikan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa-Bali.

Pada 9 Januari lalu misalnya, kasus Covid-19 di Jakarta tembus 393 kasus, di mana 300 kasus di antaranya disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri.

Adapun varian omicron sendiri telah menyebar di 150 negara di dunia. Sebagian besar diantaranya menginfeksi berbagai negara maju hingga mencapai puncaknya dan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yakni varian Delta.

Pemerintah Indonesia, ditegaskan Luhut, juga akan terus memberikan perhatian khusus sejak awal libur natal dan tahun baru kemarin kepada para pelaku perjalanan ini.

"Langkah pengetatan pintu masuk akan terus dipertahankan untuk mencegah masuknya variant Omicron yang akan menyebar luas ke masyarakat," tegasnya

Luhut menegaskan pencegahan varian Omicron tentu tidak dapat hanya dijalankan oleh pemerintah saja namun juga harus melibatkan peran serta masyarakat.

Mulai dari penegakan protokol kesehatan yang tidak boleh jenuh hingga penggunaan Peduli Lindungi yang baik. Pemerintah juga terus melakukan langkah persiapan dengan meminta kepada seluruh daerah.

Misalnya, seperti mempersiapkan kesiapan fasilitas RS dan isolasi terpusat untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, peningkatan testing dan tracing juga akan menjadi program prioritas.

"Langkah preventif merupakan kunci utama agar kita terus terhindar dan dapat keluar dari pandemi ini. Kita harus kompak tidak perlu mencari kekurangan di sana-sini, tapi kita harus saling mengingatkan dengan baik," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Rutin Meeting, Luhut Banggakan RI yang Telaten Lawan Covid-19


(tfa/tfa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading