Ibu Kota Baru RI Rawan Bencana? Simak Kajian Badan Geologi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 January 2022 16:35
Desain Istana Kepresidenan di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur  (Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)(Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)
Foto: Desain Istana Kepresidenan di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur (Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan telah mengkaji kondisi geologi di wilayah ibu kota negara (IKN) baru yakni Nusantara di Kalimantan Timur.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelo menjelaskan, kajian dilakukan untuk mengetahui potensi sumber daya alam yang terkandung di wilayah Nusantara, serta potensi bencana yang bisa terjadi.

Kajian tersebut, kata Eko dilakukan bersama beberapa pihak terkait dan hasil kajian tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Adapun kajian yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM meliputi kajian stabilitas tanah, potensi air tanah, serta potensi kebencanaan, gerakan tanah, dan sebagainya.

"Di Kalimantan Timur relatif stabil. Namun dari rekaman (gelombang) seismik di sana jarang. Namun, kami mencatat ada beberapa patahan-patahan yang perlu dilihat lagi, apakah patahan-patahan di sana mengganggu," jelas Eko dalam konferensi pers, Jumat (21/1/2022).

Gelombang seismik, yang dimaksud Eko adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan

Kendati demikian, kata Eko kemungkinan patahan-patahan tanah yang ada di wilayah ibu kota baru Nusantara tersebut tidak akan terlalu berdampak signifikan.

"Tapi tidak terlalu signifikan barangkali patahan-patahan di sana," ujarnya.

Untuk diketahui, lokasi IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan terletak di dua kabupaten di wilayah Kalimantan Timur. Tepatnya, di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Di Kabupaten Kutai Kartanegara, lahan ibu kota baru berada di Kecamatan Samboja. Sebaliknya di Penajam Paser Utara, lahan untuk ibu kota baru terletak di Kecamatan Sepaku.

IKN di Kalimantan Timur ini meliputi wilayah total seluas kurang lebih 256.142 hektar. Dengan rincian, kawasan IKN seluas kurang lebih 56.180 hektar, termasuk kawasan inti pusat pemerintahan.

Luas wilayah tersebut juga disesuaikan dengan Rencana Induk IKN dan Rencana Tata Ruang KSN IKN. Selanjutnya, ada kawasan pengembangan IKN dengan luas kurang lebih 199.962 hektar.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sandi Uno Minta Hotel Bersiap Hadapi Pemindahan IKN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular