Setelah Tommy Soeharto, Giliran Aset Texmaco Dirampas Negara

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
21 January 2022 07:45
Nasib Utang Grup Texmaco di Pusaran BLBI
Foto: Nasib Utang Grup Texmaco di Pusaran BLBI

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Texmaco kini mendapat giliran selanjutnya, setelah Tommy Soeharto. Aset dari perusahaan yang dimiliki Marimutu Sinivasan tersebut telah disita dan akan dilelang oleh Satuan Tugas Pelaksana Hak Tagih Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

"Atas jaminan grup Texmaco yang telah dilakukan penyitaan tersebut kita akan melanjutkan dengan penjualan secara terbuka atau lelang dan atau penyelesaian lainnya," ujar Menteri Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).

Adapun penyitaan aset terhadap grup Texmaco sudah dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama pada akhir tahun 2021 silam terhadap aset jaminan 587 bidang tanah dengan total luas 4,8 juta meter persegi.

Aset sitaan di tahap satu ini berada di lima kabupaten/kota yakni Subang, Sukabumi, Pekalongan, Kota Batu dan kota Padang. Perkiraan nilainya mencapai Rp 3,3 triliun.

Kemudian, penyitaan tahap dua dilakukan pagi ini, Kamis (20/2) terhadap aset jaminan 159 bidang tanah yang berada di enam kabupaten/kota yakni Kota Tangerang, Kota Semarang, Kabupaten karawang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang. Jika ditotal luas tanahnya mencapai 1,9 juta meter persegi dengan nilai sekitar Rp 1,9 triliun.

"Sehingga khusus dari Texmaco perkiraan nilai total aset telah disita di 2 tahap sudah capai Rp 5,2 triliun," kata Mahfud.

Secara keseluruhan sejak tahun lalu, total perkiraan aset jaminan baik tanah maupun uang yang telah disita Satgas BLBI nilainya mencapai Rp 15,11 triliun. Ini sekitar 14% dari jumlah target utang BLBI.

Ke depan, Satgas BLBI dikatakan akan terus melaukan upaya untuk memastikan negara menerima haknya dari penikmat dana BLBI. Baik melalui pemblokiran, penyitaan hingga penjualan aset-aset.

Oleh karenanya, ia mengimbau para obligor/debitur yang merasa pernah menikmati dana BLBI untuk segera membayar kepada pemerintah.

"Kepada para debitur/obligor silahkan mau membantah ke publik, bantah saja. Tapi kami akan bekerja dan akan terus mengejar. Yang belum dapat giliran, nanti gilirannya ada karena semuanya tercatat ditempat kami," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ulah Sinivasan & Utang Rp 32 T yang Bikin Jengkel Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular