Mahfud: Satgas BLBI Segera Lelang Aset Grup Texmaco Rp1,9 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Kamis, 20/01/2022 13:27 WIB
Foto: Mahfud MD (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akan segera melelang aset milik Grup Texmaco yang sudah berhasil disita. Aset itu terdiri dari ratusan bidang tanah di sejumlah kota/kabupaten di tanah air.

"Atas jaminan Grup Texmaco yang telah dilakukan penyitaan tersebut kita akan melanjutkan dengan penjualan secara terbuka atau lelang dan atau penyelesaian lainnya," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).

Adapun penyitaan aset terhadap grup Texmaco sudah dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama pada akhir tahun 2021 silam terhadap aset jaminan 587 bidang tanah dengan total luas 4,8 juta meter persegi.


Aset-aset sitaan tahap satu ini berada di lima kabupaten/kota yakni Subang, Sukabumi, Pekalongan, Batu dan Padang. Perkiraan nilainya mencapai Rp 3,3 triliun.

Kemudian, penyitaan tahap dua dilakukan pagi ini, Kamis (20/2/2022), terhadap aset jaminan 159 bidang tanah yang berada di enam kabupaten/kota yakni Kota Tangerang, Kota Semarang, Kabupaten karawang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang. Jika ditotal luas tanahnya mencapai 1,9 juta meter persegi dengan nilai sekitar Rp 1,9 triliun.

"Sehingga khusus dari Grup Texmaco perkiraan nilai total aset telah disita di dua tahap sudah mencapai Rp 5,2 triliun," kata Mahfud.

Secara keseluruhan sejak tahun lalu, total perkiraan aset jaminan baik tanah maupun uang yang telah disita Satgas BLBI nilainya mencapai Rp 15,11 triliun. Ini sekitar 14% dari jumlah target utang BLBI.

Ke depan, Satgas BLBI akan terus melakukan upaya untuk memastikan negara menerima haknya dari penikmat dana BLBI. Baik melalui pemblokiran, penyitaan hingga penjualan aset-aset.

Oleh karenanya, Mahfud mengimbau para obligor/debitur yang merasa pernah menikmati dana BLBI untuk segera membayar kepada pemerintah.

"Kepada para debitur atau obligor silakan mau membantah ke publik, bantah saja. Tapi kami akan bekerja dan akan terus mengejar. Yang belum dapat giliran, nanti gilirannya ada karena semuanya tercatat di tempat kami," katanya.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini