Bentuk Holding di PLN, Erick Thohir Ungkap Soal Hindari Mafia

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 19/01/2022 19:05 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan upaya pembentukan holding dan sub holding di PT PLN (Persero) ditargetkan akan dapat memberikan subsidi listrik yang lebih tepat sasaran kepada masyarakat. Dan bisa menghindari daerah abu-abu yang digunakan kepada para mafia listrik untuk mengambil keuntungan.

"Kenapa kita lakukan mapping ini supaya ke depan bisa gambarkan secara riil mana masyarakat yang perlu disubsidi, mana yang ga perlu. Ingat, karena Covid ini defisit anggaran sangat besar, artinya pemerintah harus dapatkan pendanaan lebih besar tidak hanya dari pajak. Perdagangan meningkat, terbesar, tentu subsidi ini harus lebih efisien dan tepat sasaran," kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022).

Selain subsidi menjadi lebih tepat sasaran, Erick juga menyebutkan adanya holding ini diharapkan juga akan bisa menghindari adanya area abu-abu yang digunakan bagi para mafia untuk mengambil keuntungan.


Untuk menghilangkan area tersebut, PLN telah melakukan digitalisasi sehingga proses bisnis di dalamnya menjadi lebih terpantau dengan jelas.

"Memang tujuannya ke sana dan karena itu dengan tadi digitalisasi akan membuka gray area atau keabu-abuan yang selama ini justru dimanfaatkan oleh banyak pihak, mafia-mafia yang lihat ini justru menjadi opportunity atau kesempatan untuk bagaimana menjadi istilahnya pengambilan keuntungan sepihak," jelas dia.

Kementerian juga memastikan pembentukan holding dan sub holding PLN. Sehingga nantinya induk usaha dan subholding akan menjalankan bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien tanpa ada perpanjangan birokrasi.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan holding dan subholding ini akan sudah dimulai saat ini dan ditargetkan bisa selesai secara legal di akhir tahun ini dan proses transisi secara menyeluruh bisa dirampungkan paling cepat 2024.

Nantinya, sebagai holding PLN akan fokus pada bisnis transmisi listrik dan untuk sementara juga akan mengurusi urusan pemasaran listrik.

Sedangkan untuk urusan pembangkit listrik akan diserahkan kepada sub holding yang akan berdiri sendiri. Termasuk untuk nantinya pengembangan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan.

PLN juga akan membentuk sub holding yang menjalankan bisnis beyond kWh, alias di luar bisnis transmisi listrik. Bisnis ini bisa dijalankan mulai dari PLN mobile, internet, hingga stasiun isi ulang baterai kendaraan listrik.


(mon)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun