Perhatian! Begini Bentuk Sub Holding PLN Ala Erick Thohir

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 January 2022 14:45
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan total aset konsolidasi holding BUMN penerbangan dan pariwisata InJourney pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai Rp 260 triliun.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Holding BUMN Penerbangan dan Pariwisata. (Dok. Kementerian BUMN).

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan pembentukan holding dan sub holding di PT PLN (Persero). Sehingga nantinya induk usaha dan sub holding akan menjalankan bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien tanpa ada perpanjangan birokrasi.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan holding dan sub holding ini akan sudah dimulai saat ini dan ditargetkan bisa selesai secara legal di akhir tahun ini dan proses transisi secara menyeluruh bisa dirampungkan paling cepat 2024.

"Akan dituntaskan tahun ini, enam bulan sebelum akhir tahun akan ada virtual holding seperti Pelindo dan Pertamina, dan full transisi diharapkan 2025 kalau bisa 2024 tergantung kondisi transisi ini yang penting tidak terburu-buru," kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022).

Dia juga menegaskan tidak akan terjadi pengurangan jumlah karyawan di PLN kendati dilakukan pemisahan bisnis.

Nantinya, sebagai holding PLN akan fokus pada bisnis transmisi listrik dan untuk sementara juga akan mengurusi urusan pemasaran listrik.

Sedangkan untuk urusan pembangkit listrik akan diserahkan kepada sub holding yang nantinya akan berdiri sendiri. Termasuk untuk nantinya pengembangan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan.

Lebih lanjut, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan PLN juga akan membentuk sub holding yang menjalankan bisnis beyond kWh, alias di luar bisnis transmisi listrik. Bisnis ini bisa dijalankan mulai dari mobile, internet, hingga stasiun isi ulang baterai kendaraan listrik.

"Ini kesempatan PLN pengembangan transmisi dan kembangkan yang namanya beyond kWh. Jadi arahan Pak Menteri dan Menteri ESDM dan Marves, pengelolaan energi primer supaya lebih efisien ke depan. Salah satunya dioptimalkan end to end value chainnya sudah mulai saat ini," kata Pahala dalam kesempatan yang sama.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo mengungkapkan bahwa pembentukan holding dan sub holding ini bukan bagian dari liberalisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

"Bahwa transformasi PLN bukan proses liberalisasi sektor ketenagalistrikan. Kami ulangi arahannya bukan liberisasi," kata Darmawan.

"Arahannya di tengah tantangan energi, disrupsi teknologi, tantangan krisis energi, ada opportunity renewable energy. PLN harus berubah dari organisasi lambat yang kompleks menjadi organisasi lincah, dinamis yang mampu ubah agar tantangan jadi kesempatan," ungkap Darmawan.


(mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirombak Erick Thohir, PLN Hanya Fokus Urus Transmisi Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular