'Raksasa' Properti Masih Tanda Tanya Bangun Ibu Kota Baru!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 19/01/2022 13:25 WIB
Foto: ibu kota baru (PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembang berniat ikut serta membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Namun mereka masih menunggu dan belum tahu jelas soal rencana detail rencana dari pemerintah.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) IKN - Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, mengatakan secara teori pengembang berminat untuk melakukan pengembangan di lokasi ibu kota baru. Tapi rencana pengembangan masih belum jelas sehingga membutuhkan regulasi dari pemerintah.

"Pengembang masih butuh regulasi di sana, Undang-undang yang ada saat ini kan hanya menjadi pondasi, tapi nanti turunannya itu banyak ada Perpres (Peraturan Presiden), dan Peraturan Pemerintah untuk substansinya," jelas Soelaeman, kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/1/2022).


Dia menjelaskan maksud substansinya seperti, kemudahan berinvestasi di bidang teknik tata ruang, spesifikasi yang dibutuhkan dan rencana tata ruang.

"Gimana konsepnya tata ruang, penggunaan lahan. Siapa yang mau pindah dulu, berapa ASN yang pindah," jelasnya.

Soelaeman menjelaskan sampai saat ini belum ada konsep untuk permukiman swasta yang mau dibangun seperti apa. Pengembang juga membutuhkan regulasi untuk menjamin investasi.

Selain itu kemudahan dalam berinvestasi juga harus diperhatikan oleh pemerintah, terutama berkaitan dengan regulasi kepemilikan tanah, baik hanya hak guna bangunan (HGB) atau hak pakai.

"Soal tanah di sana juga kita belum tahu. Dijual atau disewakan kita, setelah Undang-Undang kita butuh kepastian untuk pasar," tuturnya.

"Land bank itu kan dari pemerintah tanah nanti disiapkan mereka. Nanti kita sewa atau gimana masih belum tahu,"jelasnya.

Yang pasti, pemerintah mau mencontoh konsep pembangunan baik di BSD, Tangerang Selatan maupun Alam Sutera. Dimana menurut Soelaeman konsep pembangunan akan meniru kota penopang DKI Jakarta itu.

Selain itu, sudah banyak pengembang besar yang sudah berpengalaman dalam pembangunan di Kalimantan Timur. Soelaeman menyebut seperti Agung Podomoro, Ciputra, Sinarmas, Summarecon.

"Mereka udah di sana sudah banyak pembangunan mereka di Kalimantan jadi sudah mengenal karakter bisnis yang ada di sana dan sudah familiar," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ritel Bahan Bangunan Bertahan di Tengah Daya Beli Lesu