Waspada Gelombang Ketiga, Pengusaha Mal Masih 'Pede'
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha pusat perbelanjaan masih percaya diri (pede) dengan potensi gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada Februari dan Maret mendatang. Namun langkah pencegahan akan dilakukan supaya mal tidak menjadi sumber penularan.
"Saat ini masyarakat Indonesia bersama dengan pemerintah sudah jauh lebih siap dalam menghadapi Covid-19 Omicron," jelas Ketua Asosiasi Perhimpunan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/1/2022).
Dimana tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi, lanjut Alphonzus, bahkan pemerintah menargetkan 70% dari populasi Indonesia sudah divaksin pada bulan Maret atau April.
"Booster juga sudah dimulai sejak minggu ini," jelasnya.
BPOM juga sudah memberikan izin penggunaan darurat atas obat Molnupiravir atau obat antivirus baru yang diteliti dapat mengobati Covid-19. Sehingga Alphonzus percaya dampak penanganan dan pembatasan yang terjadi tidak akan seberat saat varian Delta menyebar.
"Dengan kondisi-kondisi itu maka jika terpaksa harus dilakukan pembatasan tentunya diharapkan tidak seberat saat sebelum-sebelumnya," jelasnya.
Alphonzus mengatakan sampai saat ini belum penyebaran Omicron belum mempengaruhi kegiatan pusat perbelanjaan. Tapi jika mulai dilakukan pembatasan oleh pemerintah dampaknya tidak separah waktu varian Delta pertengahan 2021 lalu.
Di pusat belanja saat ini melakukan pengetatan protokol kesehatan. dimana wajib bagi orang yang tervaksin dan diperiksa melalui aplikasi Peduli Lindungi. Juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh, wajib masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
Sebelumnya gelombang ketiga diprediksi Kementerian Kesehatan pada pertengahan Februari atau awal Maret. Bahkan diperkirakan kasus Covid bisa melambung mencapai 40.000 - 55.000 orang.
(dce/dce)