
Langgar Aturan Covid, Bos Bank Raksasa Ini Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Pimpinan raksasa finansial Credit Suisse, Antonio Horta-Osorio, memutuskan untuk berhenti dari jabatannya di perusahaan, Senin (17/1/2022). Hal ini terkait beberapa skandal yang terjadi selama masa kepemimpinannya.
Mengutip Reuters, Horta-Osorio baru-baru ini terlibat kasus pelanggaran aturan karantina Covid-19. Pada bulan Desember, penyelidikan awal internal bank telah menemukan bahwa Horta-Osorio menghadiri final tenis Wimbledon di London pada bulan Juli 2021 tanpa mengikuti aturan karantina Inggris.
Ini bukan hanya sekali. Selain di Inggris, Horta-Osorio juga melanggar aturan Covid-19 dalam kunjungan ke Swiss pada November 2021.
"Saya menyesal bahwa sejumlah tindakan pribadi saya telah menyebabkan kesulitan bagi bank dan mengganggu kemampuan saya untuk mewakili bank secara internal dan eksternal," kata figur asal Portugal itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Credit Suisse.
"Oleh karena itu saya percaya bahwa pengunduran diri saya adalah demi kepentingan bank dan pemangku kepentingannya pada saat yang genting ini," tambah mantan CEO Lloyd itu.
Credit Suisse mengatakan Horta-Osorio mengundurkan diri setelah penyelidikan yang ditugaskan oleh dewan perusahaan. Untuk menggantikannya, seorang anggota dewan bernama Axel Lehmann akan duduk sebagai pimpinan baru Credit Suisse.
Analis sendiri cukup mempertanyakan keputusan ini. Pasalnya Horta-Osorio baru memegang jabatan ini selama sembilan bulan di mana periode sesingkat itu tidak akan mampu memperbaiki beberapa permasalahan yang ditinggalkan pemimpin sebelumnya secara menyeluruh.
"Masa jabatannya yang singkat berarti bahwa perubahan tersebut kemungkinan hanya dalam tahap yang baru lahir," kata kepala di konsultan penasihat investasi United First Partners Singapura, Justin Tang.
"Ironisnya adalah Horta dipekerjakan untuk memperbaiki kerusakan reputasi Credit Suisse dan mengubah budaya pengambilan risiko di bank," tambah Tang.
Credit Suisse sendiri mengalami masalah serius saat berada dalam kepemimpinan pendahulu Horta-Osorio, Tidjane Thiam. Pada periode Thiam, raksasa keuangan yang berpusat di Swiss itu terjebak dengan skandal.
Pertama terkait perusahaan investasi Archegos yang runtuh. Kedua, terkait kebangkrutan perusahaan keuangan rantai pasokan Inggris Greenshill Capital.
Gabungan ini memicu kerugian multi-miliar dolar dan gelombang pemecatan di bank kedua terbesar Swiss itu. Horta-Osoria sendiri pada November lalu mulai meluncurkan strategi baru untuk mengendalikan bankir investasi dan mengekang budaya freewheeling.
(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! RI Jadi Fokus Bisnis Credit Suisse di Asia Pasifik
