Ada BUMN Pangan, Bulog Minta Tak Lagi Jadi Pemadam Kebakaran

News - Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
17 January 2022 15:20
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog meminta kejelasan soal penugasan penanganan gejolak pangan di Tanah Air. Apalagi, pemerintah telah membentuk holding bumn klaster pangan, yang dipimpin PT RNI (Persero).

"Saya ditanya soal klaster pangan ini, saya setuju saja. Asalkan mampu melakukan stabilisasi harga seluruh komoditas. Saya mau meminjamkan gudang Bulog. Tapi, ada konsekuensinya. Artinya, harus berkomitmen betul," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat RDP dengan Komisi IV DPR bersama BUMN klaster pangan di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Saat ini, kata dia, Bulog memiliki banyak gudang yang justru kosong, sehingga menimbulkan biaya tinggi akibat ongkos perawatan. Di sisi lain, dalam menjalankan tugas stabilisasi yang diperintahkan pemerintah, sering terkendala birokrasi. Akibatnya, pelaksanaan tertunda, padahal Bulog mengandalkan utang dengan bunga yang terus berjalan.

"Sementara, kualitas beras menurun sehingga nggak mungkin dijual mahal. Tapi, mau nggak mau karena cost tadi. Jadi, simalakama juga," ujar dia.

Karena itu, pria yang kerap dipanggil Buwas ini menambahkan, mendukung langkah dan upaya penataan niaga pangan. Meski, tidak harus oleh Bulog.

"Supaya jelas, produksi beras, jagung itu berapa tiap bulannya? Sekarang ini kan hampir abu-abu," kata dia.

Suarso (68) menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Jakarta, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan tahun baru 2022. Bahkan, Kemendag memperkirakan pasokan kedelai akan terjaga sampai kuartal I 2022.“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan dikutip dari website resmi Kementerian Perdagangan.Namun, ia tak merinci berapa jumlah pasokan kedelai yang tersedia saat ini. Ia hanya menyatakan dengan kecukupan pasokan itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai stabil.Sementara itu berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 di sekitar USD12,17 per bushels atau setara USD446 per ton, turun dibanding awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel setara US$566 per ton.Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Suarso (68) menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Jakarta, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan tahun baru 2022. Bahkan, Kemendag memperkirakan pasokan kedelai akan terjaga sampai kuartal I 2022.“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan dikutip dari website resmi Kementerian Perdagangan.Namun, ia tak merinci berapa jumlah pasokan kedelai yang tersedia saat ini. Ia hanya menyatakan dengan kecukupan pasokan itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai stabil.Sementara itu berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 di sekitar USD12,17 per bushels atau setara USD446 per ton, turun dibanding awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel setara US$566 per ton."Diperkirakan harga tempe saat ini harusnya bisa ditahan di kisaran Rp10.129 per kg, atau lebih murah dibanding pertengahan Juni yang Rp17 ribu per kg" jelasnya.Sementara untuk tahu, Oke memperkirakan harga bisa mencapai Rp605 per potong, turun dibanding sebelumnya yang Rp700. Agar harga itu bisa tercapai, pihaknya meminta kerja sama dari pelaku usaha. Menurut Suarso "harga kedelai terus menigkat semenjak pandemi covid-19, jelang nataru 2022 pasokan kedelai memang aman tetapi harganya terus meningkat" jelasnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Yang penting, dia menambahkan, pemerintah juga harus jelas dalam memberikan penugasan.

"Jangan lagi Bulog nanti jadi pemadam kebakaran. Harga telur naik suruh Bulog, daging ayam suruh Bulog. Sekarang harus jelas siapa yang bekerja jagain apa? Siapa tanggung jawab harga daging ayam, daging sapi?," kata dia.

Dengan penugasan yang jelas, penanganan ketika terjadi masalah stok dan harga bisa ditangani langsung oleh pihak yang ditugaskan pemerintah.

"Kalau bagian Bulog hanya pajale ya sudah hanya pajale (padi, jagung, kedelai). Jangan seperti kemarin ada perajin tempe tahu datang, bilang mau beli kedelai, harganya sekian, minta tolong Bulog. Dari mana? kecuali saya ada penugasan. Jadi, pemadam kebakaran lagi. Kedelai ini kan dikuasai orang tertentu, jagung juga," kata Buwas.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Musim Paceklik di RI Berakhir, Stok Pangan Aman?


(dce/dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading