Musim Paceklik di RI Berakhir, Stok Pangan Aman?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
17 January 2022 12:37
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog mencatat, per akhir 2021, stok beras tercatat mencapai 1.002.771 ton, terdiri dari 997.157 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan komersial 5.614 ton.

"Kami menjamin bahwa jumlah stok tersebut lebih dari cukup untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga hingga awal tahun 2022," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat RDP dengan Komisi IV DPR bersama BUMN klaster pangan di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Pria yang kerap dipanggil Buwas ini memaparkan, per 31 Desember 2021, realisasi serapan gabah petani sudah mencapai 1.216.281 ton.

"Jumlah penyerapan tersebut sesuai CBP, penyerapan tinggi sepanjang tahun 2021. Penyerapan tertinggi berlangsung di bulan Maret-Juni dengan persentase 50-65% terhadap total serapan per tahun," kata Buwas.

Per 31 Desember 2021, realisasi penyaluran CBP untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) mencapai 767.869 ton, tanggap darurat 8.584 ton, golongan anggaran 89.245 ton, dan program bantuan beras selama PPKM mencapai 288 ribu ton. Sehingga total menjadi 1.153.698 ton.

"Terkait realisasi bantuan beras PPKM sampai saat ini belum bisa ditagihkan kepada pemerintah. Kami usulkan perubahan regulasi CBP terkait penyaluran beras. Dan meminta BPKP me-review pelaksanaan program bantuan beras PPKM," kata Buwas.

Untuk rencana kerja tahun 2022, Bulog berkonsentrasi menyerap produksi petani secara optimal, di saat puncak produksi. Terutama saat terjadi surplus produksi untuk stabilisasi harga gabah/ beras di tingkat hulu.

"Berdasarkan olahan data BPS dan pengamatan kami di lapangan, puncak produksi diperkirakan terjadi pada Februari-Maret. Surplus produksi sasaran utama Bulog. Potensi yang bisa diserap Bulog di triwulan I tahun 2022 adalah 4,14 juta ton," kata Budi Waseso.

Pasokan berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan yang diprediksi jadi produsen terbesar beras untuk periode panen Januari - Maret 2022.

"Jumlah serapan itu ideal memenuhi kebutuhan jaga stok 1 hingga 1,5 juta ton beras," kata Buwas.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum BULOG untuk melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II menyusul selesainya bantuan beras tahap I. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa, selain cuaca dan efek domino pandemi Covid-19, pola pemupukan dikhawatirkan bisa mempengaruhi hasil panen petani. Pasalnya, harga pupuk urea saat ini masih bergerak tinggi, sehingga bisa mengurangi konsumsi pupuk petani. Di sisi lain, ada juga petani yang mengonsumsi pupuk berlebihan.

"Belum ketahuan bisa menyebabkan turun berapa, tapi ada yang menggunakan pupuk berlebihan ada yang mengurangi (karena pupuk mahal). Tentu ini tidak bagus dampaknya bagi hasil panen. Kita lihat saja nanti sampai Juni, seperti apa korelasinya. Meski panen paling besar dipengaruhi cuaca," ujar Dwi kepada CNBC Indonesia, Senin (17/1/2022).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buwas Sebut Bulog Punya Stok Beras 1,16 Juta Ton, Masih Aman?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular