Blak-blakan Luhut Soal Update Terkini Covid-19 Omicron di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, kemarin (16/1/2022) mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM) di tengah merebaknya varian Omicron.
Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan melakukan langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dari negara lain dan tidak membebani sistem kesehatan.
"Berbagai langkah yang dilakukan, penegakan prokes, dan akselerasi vasksinasi, itu sangat penting, pengetatan mobilitas jadi opsi terakhir. Kami mengimbau, kalau di kantor tidak perlu 100% ya tidak perlu 100% yang hadir, diatur saja melihat situasinya, dilihat 75% untuk dua minggu ke depan, itu bisa dilakukan oleh asesmen kantor," ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Luhut menambahkan berkaca pada kasus dan pola Covid-19, di Inggris dan Afrika Selatan telah melewati puncak kasus varian Omicron, dan negara-negara lainnya sudah mulai terlihat mendatar seperti di AS, atau Perancis. Sementara India, Thailand, Filipina masih terjadi peningkatan kasus cukup tinggi.
"Meski gejala lebih ringan dan risiko perawatan Rumah Sakit lebih rendah, tapi karena jumlah kasus lebih banyak dari varian delta, jumlah perawatan Rumah Sakit dan tingkat kematian Inggris lebih tinggi dari delta, hal ini harus kita hindari," terangnya.
"Berdasarkan data yang kami amati, berangkat dari trajektori kasus di Afrika Selatan, puncak gelombang gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," terangnya.
Luhut mengatakan saat ini kondisinya transmisi atau penularan lokal sudah lebih tinggi dari kasus transmisi perjalan luar negeri. Kasus di dominasi Jakarta dan sekitarnya.
"Berkaca dari negara lain, gelombang Omicron dapat meningkat dengan cepat. Berdasarkan prediksi yang kami lakukan, peningkatan kasus berpotensi lebih tinggi di DKI Jakarta jika kita semua tidak hati-hati," terang Luhut dalam konfensi pers digital di Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Untuk mengantisipasi puncak infeksi Covid-19, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Bentuknya dengan melakukan akselerasi booster vaksin di Jabodetabek, penegakan protokol kesehatan lebih masif, hingga persyaratan masuk ke tempat publik hanya yang sudah divaksinasi 2 kali.
"Pemerintah memastikan sistem kesehatan kita sudah cukup siap menghadapi omicron, tapi langkah preventif dalam penerapan prokes menjadi kunci utama," terang Luhut.
"Sesuai arahan Presiden (Jokowi) pada Ratas (Rapat terbatas) hari ini, meski kita mengikuti PPKM berdasarkan asesmen yang ada, tidak ada salahnya kita mulai membatasi dan menahan mobilitas keluar rumah, aktivitas berkumpul tidak perlu. Sama halnya dengan perkantoran."
"Presiden meminta masyarakat dapat membatasi diri bepergian keluar negeri hanya kalau betul betul perlu saja, dan pejabat pemerintah sudah dilarang untuk bepergian keluar negeri untuk 3 minggu ke depan ini."
Selain masyarakat, Jokowi juga memberi arahan yang sama kepada pejabat.
"Pejabat pemerintah sudah dilarang untuk bepergian keluar negeri untuk tiga minggu ke depan," ujar Luhut setelah mengikuti rapat terbatas membahas PPKM dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Imbauan ini dilakukan agar kasus Omicron tidak meluas di Indonesia. Saat ini kasus Omicron banyak berasal dari pelaku perjalanan luar negeri tetapi telah ditemukan kasus transmisi lokal bahkan kasus transmisi lokal telah lebih tinggi dari pelaku perjalanan luar negeri.
"Kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari kasus transmisi pelaku perjalanan luar negeri. kasus didominasi di Jawa-Bali, Jakarta dan sekitarnya," terang Luhut.
Luhut menjelaskan pemerintah menyadari cepat atau lambat akan terjadi peningkatan kasus Omicron di Indonesia. Untuk itu pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi, pemerintah akan melakukan akselerasi vaksinasi booster di Jabodetabek, penegakan protokol kesehatan yang lebih masif, termasuk persyaratan masuk ke tempat publik hanya yang sudah divaksinasi 2 kali.
"Saya ingatkan Omicron adalah musuh kita bersama, jangan ada diskusi lagi. Pemerintah akan terus melakukan pemantauan secara ketat terhadap perkembangan kasus dan lonjakan kasus Omicron," terang Luhut.
(dce/dce)