Karet - Alumunium Terbang, Toyota Pastikan Takkan Naik Harga
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga komoditas seperti nikel hingga alumunium di tingkat dunia berpotensi membuat biaya produksi naik, termasuk dalam biaya produksi mobil. Namun, Head of Media Relations Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska mengungkapkan bahwa itu tidak berpengaruh terhadap harga mobil.
"Di otomotif nggak pernah ada harga bahan baku naik, harga mobil naik, engga. Kenapa? Karena kita udah plan itu jauh-jauh hari. Oke April nanti produksi ditinggiin, kenapa harus ditinggiin? Misal karena menuju Lebaran," katanya saat ditemui CNBC Indonesia di BSD, Jumat (14/1/22).
Hal itu menjawab kekhawatiran mengenai kenaikan harga mobil Toyota seperti Avanza, Fortuner, hingga Rush. Pabrikan tidak akan menaikkan harga karena kenaikan harga komoditas yang bersifat momentum. Di sisi lain, ia tidak menampik bahwa ada perubahan biaya produksi.
"Pasti akan berpengaruh (ke harga produksi) tapi kita nggak akan refleks itu ke harga mobil. Karena pada dasarnya beli mobil bukan sesuatu yang kita pikirkan hari ini kita bikin hari ini, pasti ada perencanaan. Mobil bukan 500 ribu, kaya Fortuner setengah miliar, jadi ada persiapan panjang," sebut Dimas.
Selain kenaikan harga bahan baku, pabrikan juga menghadapi kenyataan soal krisis chip semikonduktor di dunia. Krisis ini sudah terjadi selama setahun ke belakang. Namun, pabrikan tetap berproduksi meski krisis.
"Jadi nggak selalu problem chip membuat kita berhenti produksi, makanya Indonesia nggak ada kata berhenti karena kita jalan terus," ujarnya.
(dce/dce)