
Awas Diabetes! Indonesia 'Kecanduan' Gula Impor
Jakarta, CNBC Indonesia - Gula adalah bahan pangan yang dikonsumsi sehari-hari oleh rakyat Indonesia, dari gedongan sampai gubukan. Namun Indonesia, yang mengklaim sebagai negara agraris, sangat rajin mengimpor gula.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor gula mentah/raw sugar (HS 17011400) pada Januari-Oktober 2021 adalah 4,72 juta ton. Turun 5,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Akan tetapi, volume impor gula sepanjang 2020 melonjak 32,72% dibandingkan tahun sebelumnya. Selama periode 2018-2020, rata-rata pertumbuhan volume impor gula mentah adalah 8,61% per tahun.
Impor terpaksa ditempuh karena produksi dalam negeri yang tidak memadai. Mengutip laporan Outlook Tebu 2020 terbitan Kementerian Pertanian, produksi tebu (tanaman penghasil gula) nasional terus menurun.
Produksi tebu di Indonesia dalam wujud gula hablur mengalami penurunan signifikan pada saat Indonesia terkena krisis ekonomi 1998 yakni turun sebesar 32,1% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan terbesar sepanjang sejarah penanaman tebu Indonesia sejak tahun 1980.
Sementara pada periode 2011-2020, penurunan produksi tebu yang cukup signifikan terjadi pada 2016, yakni turun 11,74% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan produksi ini disebabkan terjadinya musim kering yang basah (La Nina) yang berimbas pada menurunnya rendemen tebu.
Penurunan yang cukup signifikan tersebut menyebabkan, rata-rata pertumbuhan produksi tebu selama 2011-2020 relatif stagnan, yakni hanya 0,76% per tahun. Pada 2011, produksi tebu adalah 2,27 juta ton dan berfluktuasi hingga menjadi 2,42 juta ton pada 2020.
Sementara di sisi konsumsi, di level rumah tangga memang cenderung turun. Konsumsi gula rumah tangga selama 2011-2020 berkurang 5,86 kg/kapita/tahun. Namun kebutuhan gula bukannya turun tetapi malah naik karena pertumbuhan industri makanan-minuman.
"Hasil proyeksi produksi gula hingga 2024 adalah 2,45 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi gula pada tahun yang sama mencapai 6,43 juta ton. Ada indikasi bahwa gula nasional masih belum dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri," tulis laporan Kementerian Pertanian.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article 76 Tahun Merdeka, Indonesia Tetap Rutin Impor Bahan Pangan!