Pembangunan Kereta Cepat Molor? Begini Fakta-Faktanya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 14/01/2022 13:30 WIB
Foto: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta cepat Jakarta - Bandung menemui masalah baru, kali pembangunan terowongan butuh perhatian khusus karena melewati daerah tanah lempung. Hal ini membuat progresnya terhambat.

Permasalahan ini terjadi pada terowongan (tunnel) 2 yang berada di daerah Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta. Dimana manajemen menyatakan butuh waktu lebih untuk menyelesaikan proyek itu. Berikut beberapa fakta-fakta yang dirangkum oleh CNBC Indonesia.

Terowongan Pertama di Area Clay Shale


Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marvest). Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi lokasi pengerjaan konstruksi Tunnel #2 KCJB Rabu (12/1/2022), guna memastikan progress pembangunan proyek KCJB. (Dok: KCIC)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marvest). Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi lokasi pengerjaan konstruksi Tunnel #2 KCJB Rabu (12/1/2022), guna memastikan progress pembangunan proyek KCJB. (Dok: KCIC)

Titik konstruksi Tunnel 2 merupakan salah satu titik konstruksi dengan tantangan geografis yang tinggi dalam proyek KCJB karena lokasinya berada di area clay shale atau batuan dengan sedimen halus. Tunnel 2 ini akan menjadi terowongan pertama di Indonesia yang berhasil dibangun di area clay shale.

Area ini memiliki karakteristik tanah yang mudah lapuk apabila terekspos penggalian langsung. Sehingga, ada potensi pergerakan konstruksi timbunan maupun jalan yang ada di atasnya.

Datangkan Ahli Dari China

Untuk menyelesaikan masalah ini, manajemen KCIC mendatangkan 17 ahli konstruksi dengan teknik grouting seperti pengecoran untuk membenahi masalah ini. Nantinya ahli dari Institute Teknologi Bandung juga akan didatangkan untuk menangani hal ini dan menciptakan transfer knowledge.

Target 3 Bulan Penyelesaian

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga ikut mengawasi penyelesaian masalah ini, membeberkan target penyelesaian masalah ini adalah tiga bulan dari saat ini.

"Targetnya rampung April 2022, sekaligus menggenapkan 13 terowongan lainnya. Dengan total panjang 16.662 meter," jelasnya dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (14/1/2022).

Khawatir Target Molor

Meski dikatakan proses pembangunan sudah berangsur membaik. Manajemen KCIC juga mengakui kalau membutuhkan waktu penyelesaian masalah ini. Sehingga target selesainya kereta cepat Jakarta - Bandung bisa bergeser mengikuti penyelesaian masalah konstruksi terowongan itu.

"Artinya gini memang perlu proses pengerjaan waktu. Kondisi yang tadi kita benahi dulu. jadi target mengikuti. Tapi direksi masih mengacu pada standar itu (September 2022)," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).

Per Desember 2021 kemarin pembangunan terowongan dengan panjang 1.052 meter itu sudah mencapai 67%, sisa pengerjaan masih ada dibantu oleh ahli dari China. Secara keseluruhan progresnya masih berada pada angka 79%.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun