Internasional

Arab & China Makin 'Lengket Kayak Perangko', Ini Buktinya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 January 2022 16:00
Ilustrasi bendera Suriah. File/AP
Foto: Ilustrasi bendera Suriah. File/AP

Jakarta, CNBC Indonesia - China semakin mendekatkan diri dengan negara Arab. Pemerintah Xi Jinping bahkan memperluas pembiayaan Belt and Road Initiative (BRI).

Terbaru, China menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Suriah. Langkah ini dilakukan guna membantu rekonstruksi pasca-perang di negara Basyar al-Assad.

Laporan kantor berita Xinhua mengatakan upacara bergabungnya Suriah dengan BRI berlangsung di Komisi Perencanaan dan Kerjasama Internasional di ibu kota Damaskus. Duta besar China untuk Suriah Feng Biao juga hadir.

"Masuknya Suriah ke dalam inisiatif (BRI) menghidupkan kembali peran lama Suriah di 'Jalur Sutra' kuno dan akan membantu dalam meningkatkan kerja sama bilateral dengan China dan kerja sama multilateral dengan negara lain," kata Khalil, dikutip dari Global Times.

Sementara Feng menambahkan bahwa kerja sama antara kedua negara memberikan kontribusi terbesar bagi rekonstruksi ekonomi dan pembangunan sosial Suriah. Ini juga meningkatkan harmonisasi antara BRI dan strategi ke arah timur yang diusulkan oleh Suriah.

Para ahli mencatat jika apa yang dilakukan Suriah menunjukkan kepercayaan politiknya yang tinggi kepada China. Sayangnya besar komitmen tidak disebutkan.

Penandatanganan MOU dengan Suriah dilakukan di tengah berlangsungnya kunjungan enam menteri luar negeri negara Timur Tengah lainnya ke China. Sebelumnya para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Kuwait, Oman dan Bahrain bersama dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Nayef bin Falah al-Hajrah memulai kunjungan lima hari ke China sejak Senin (10/1/2022).

Menteri luar negeri Turki dan Iran juga mengunjungi China pekan ini atas undangan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Para ahli yang dikutip media Beijing mengatakan kunjungan intensif negara-negara Timur Tengah terkait dengan perubahan hubungan mereka dengan Amerika Serikat (AS) dan keadaan ekonomi mereka akibat pandemi Covid-19.

"Negara-negara kawasan mengambil inisiatif untuk membentuk kembali struktur regional dan mencari jalan yang paling menguntungkan bagi wilayah, termasuk dengan China," tulis Global Times lagi.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Proyek BRI, China Obral Pinjaman Rp 3.610 T ke 22 Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular