
Omicron? Omi-Gone Kali...

Bukti-bukti bahwa varian omicron tidak separah delta sudah membuat dunia bisa bernapas lega. Termasuk para investor di pasar keuangan.
Investor tetap rajin berburu aset-aset keuangan meski kasus positif corona terus meningkat karena penyebaran varian omicron. Hasilnya, harga berbagai aset melonjak.
Di pasar saham, sejauh ini indeks saham dunia masih tumbuh positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 0,85% year-to-date. Investor asing membukukan beli bersih Rp 4,03 triliun.
Pasar komoditas pun bergairah karena prospek pertumbuhan ekonomi masih terjaga seiring varian omicron yang kemungkinan tidak menimbulkan dampak separah delta. Misalnya, pagi tadi harga minyak dunia naik lumayan tajam.
Pada Kamis (13/1/2022) pukul 07:23 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 84,67/barel. Melesat 1,13% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 82,64/barel. Melonjak 1,75%.
Secara year-to-date, harga brent melonjak 8.86%. Sedangkan light sweet melesat 9,88%.
"Dengan asumsi China tidak mengalami perlambatan ekonomi yang signifikan, virus corona varian omicron berubah menjadi omi-gone, dan terbatasnya kenaikan produksi OPEC+, maka tidak ada alasan untuk tidak melihat harga minyak brent bergerak ke atas US$ 100/barel pada kuartal I-2022. Mungkin bisa lebih cepat," papar Jeffrey Halley, Senior Market Analyst di OANDA, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)