
Ada Kabar Holding BUMN Geothermal Batal, Ini Update IPO PGE!

Lantas, bagaimana kelanjutan dengan rencana penawaran saham publik perdana (Initial Public Offering/ IPO) dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) ini? Apakah rencana IPO bakal tetap dilanjutkan meski batal menjadi Holding BUMN Geothermal?
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, mengungkapkan progres dari IPO PGE ini. Dia mengatakan, IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) ini ditargetkan tetap akan bisa berjalan pada semester I-2022 ini.
Dia menyebut, target dana yang terkumpul dari IPO ini bisa mencapai US$ 400 juta hingga US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,15 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).
Menurutnya, rencana IPO PGE ini tetap dijalankan karena seiring dengan rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, terutama panas bumi yang masih besar untuk dikembangkan.
"Menurut kami geothermal punya potensi untuk dikembangkan. Salah satu caranya yaitu ingin meng-IPO-kan PGE ini agar dana yang terkumpul bisa buat pengembangan geothermal," ucapnya, dikutip Kamis (13/01/2022).
"Insya Allah, IPO PGE ini ditargetkan bisa di semester I-2022, targetnya bisa diregistrasi di Maret, lalu IPO-nya di bulan Juni 2022 mungkin," tuturnya.
Pahala menyebut, dana yang terkumpul dari IPO PGE itu nantinya bisa digunakan untuk menambah sekitar 672 Mega Watt (MW) PLTP dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
Pahala mengatakan, biaya produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) masih dikatakan lebih kompetitif bila dibandingkan dengan rata-rata biaya pembangkit berbasis EBT lainnya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang perlu menggunakan baterai.
Bila PLTS yang menggunakan baterai paling murah sekitar 12 sen dolar, sementara biaya PLTP bisa sekitar 7,5 sen sampai 8 sen dolar.
Berdasarkan data PGE, kapasitas terpasang PLTP PGE saat ini mencapai 1.877 Mega Watt (MW), terdiri dari yang dikelola bersama dengan perusahaan lain (Joint Operation Contract/ JOC) sebesar 1.205 MW dan 672 MW yang dikelola sendiri oleh PGE.
Pada 2030, berdasarkan rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), PGE menargetkan kapasitas terpasang PLTP yang dikelola sendiri oleh PGE naik menjadi 1.540 MW dari saat ini 620 MW. Bila digabung dengan JOC, maka artinya total kapasitas terpasang PLTP pada 2030 menjadi 2.745 MW.
(wia)[Gambas:Video CNBC]
