
Ekspor Disetop, Tapi Produksi Batu Bara Digenjot 663 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara pada 2022 melonjak 7,9% menjadi 663 juta ton dari realisasi produksi pada 2021 sebesar 614 juta ton.
Kenaikan produksi ini kontradiktif dengan disetopnya ekspor batu bara selama Januari 2022 ini.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya berharap pandemi Covid-19 bisa teratasi, sehingga produksi bisa kembali meningkat.
"Di tahun 2022 kita harapkan produksi ini bisa kita tingkatkan ke 663 juta ton dan konsumsi dalam negeri meningkat 165,7 juta ton. Mudah-mudahan masalah pandemi bisa teratasi," tuturnya saat konferensi pers, Rabu (12/01/2022).
Arifin menyebut, dari target produksi batu bara pada 2022 sebesar 663 juta ton tersebut, 497,2 juta ton ditargetkan untuk diekspor dan 165,7 juta ton untuk penggunaan di dalam negeri.
Adapun target pemanfaatan batu bara di dalam negeri pada 2022 sebesar 165,7 juta ton itu naik 25% dari realisasi pemanfaatan batu bara di dalam negeri pada 2021 yang tercatat sebesar 133 juta ton.
Sementara ekspor batu bara pada 2022 ini naik 14,3% menjadi 497,2 juta ton dari realisasi 2021 sebesar 435 juta ton.
Seperti diketahui, sejak 1 Januari-31 Januari 2022 Kementerian ESDM melarang ekspor batu bara dikarenakan kritisnya kondisi pasokan batu bara untuk kepentingan dalam negeri, khususnya untuk pembangkit listrik.
Namun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa keran ekspor batu bara akan mulai dibuka secara bertahap per hari ini, Rabu (12/01/2022).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Pesenan Batu Bara, Produksi RI Siap Meroket!
