Maaf, RI Belum Izinkan Kapal Ekspor Batu Bara Berlayar!

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
12 January 2022 13:42
China Sampai Malaysia Masih 'Kecanduan' Batu Bara RI, Ini Buktinya!
Foto: Infografis/ China Sampai Malaysia Masih 'Kecanduan' Batu Bara RI, Ini Buktinya!/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengonfirmasi bahwa hingga siang ini, Rabu (12/01/2022), belum ada satu pun kapal ekspor batu bara yang diizinkan bergerak.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/01/2022) siang.

Dia mengatakan, kapal-kapal ekspor batu bara baru akan dilepas secara bertahap bila sudah memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan.

"Belum. Kita akan lepas secara bertahap. Pokoknya kalau sudah memenuhi kriteria-kriterianya baru dilepas," ungkapnya saat ditanya apakah 14 kapal yang telah bermuatan batu bara yang rencananya bisa segera dilepas sudah bergerak ke negara tujuan ekspor.

Jodi pun menyebut, rapat koordinasi (rakor) terkait isu pemenuhan pasokan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/ DMO) dengan sejumlah pemangku kepentingan masih akan dilanjutkan hari ini, Rabu (12/01/2022).

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (10/01/2022) malam menyebutkan bahwa bakal ada belasan kapal ekspor batu bara yang sudah diverifikasi akan dilepas segera dan pembukaan ekspor batu bara bertahap dilakukan mulai hari ini, Rabu, 12 Januari 2022.

"Nanti ada beberapa belas kapal yang diisi batu bara telah diverifikasi malam ini telah dilepas. Kemudian, nanti kapan mau dibuka ekspor bertahap dimulai Rabu," tuturnya kepada wartawan di kantornya, Senin (10/01/2022).

Begitu juga dengan keterangan resmi Kemenko Marves Senin malam menyebut bahwa 14 kapal yang diisi batu bara dan sudah dibayar pihak pembeli agar "segera" di-release untuk bisa ekspor. Dalam keterangan resmi kementerian tidak disebutkan secara pasti waktu pembukaan ekspor, melainkan hanya "segera".

"Per hari ini, Senin (10/01/2022), melihat kondisi suplai PLN yang sudah jauh lebih baik, untuk 14 kapal yang sudah memiliki muatan penuh batu bara, dan sudah dibayar oleh pihak pembeli, agar segera di-release untuk bisa ekspor. Jumlah kapal ini harus diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). Bakamla juga perlu melakukan pengawasan supaya jangan sampai ada kapal yang keluar di luar list yang sudah diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Hubla," bunyi salah satu keputusan rakor yang merupakan titah dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenko Marves, Senin (10/01/2022).

Berdasarkan keterangan resmi Kemenko Marves, pemerintah akan mengevaluasi kembali untuk pembukaan ekspor pada hari Rabu (12/1/2022). Ada beberapa hal yang perlu dipelajari oleh tim lintas K/L (Kemendag, Kemenko Marves, Kemen ESDM, dan PLN) untuk diputuskan sebelum ekspor dibuka sebagai berikut:
a. Bagaimana mekanisme ekspor ini akan dibuka terkait pemenuhan DMO?
b. Bagaimana ekspor untuk perusahaan batubara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN atau yang spesifikasi batubaranya tidak dibutuhkan PLN?

"Sehingga pada hari Rabu, jika pembukaan ekspor diputuskan, tetap akan dilakukan secara gradual," bunyi keterangan resmi Kemenko Marves.

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mengatakan, pelarangan ekspor batu bara masih tetap berlaku sampai 31 Januari 2022.

"Masih berlaku sampai 31 Januari 2022, jadi ini belum ada keputusan (soal pencabutan larangan ekspornya). Masih akan dievaluasi oleh para Menteri pada rapat yang setahu saya direncanakan besok (hari Rabu ini)," tutur Ridwan dalam acara Economic Challenges Metro TV, Selasa malam (11/01/2022).

Salah satu media China, Global Times, menyebut belasan kapal batu bara sudah berangkat sejak Senin (10/01/2022) malam menuju Pelabuhan China.

Dikutip Rabu (12/1/2022), lusinan kapal lagi bakal datang beberapa hari mendatang. Sumber media itu mengatakan akan ada total 67 kapal.

"Dari 1 Januari hingga Senin, ekspor batu bara Indonesia ke China stagnan," tulis sumber media tersebut.

Ia pun mengatakan meski pengiriman batu bara dari Indonesia belum sepenuhnya dilanjutkan, masalah pasokan batu bara China pada dasarnya telah teratasi. Pembangkit listrik pesisir China memiliki stok yang cukup.

"Stok batu bara di pelabuhan China selatan dapat digunakan selama sekitar 19 hari," katanya lagi.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ganjar Sebut Jika Batu Bara Disetop Agak Mengerikan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular