Kasus Covid Tetangga RI Meledak 4.000%, RI Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 kembali melonjak di berbagai negara, tak terkecuali Australia. Untuk pertama kalinya Negeri Kanguru menembus 1,03 juta angka infeksi kumulatif, Senin (10/1/2022).

Kenaikan ini sendiri didorong oleh tren infeksi yang meledak dalam tiga minggu terakhir sejak pertengahan Desember lalu. Mengutip data milik Our World in Data dan Wikipedia, Australia melaporkan 73.059 kasus infeksi harian baru per 9 Januari.

Kenaikan ini hampir 4.000% atau 40 kali lipat bila dibandingkan dengan 14 Desember 2021 lalu, dimana saat itu, kasus infeksi harian Australia hanya berada di angka 2 ribu kasus.

Kenaikan kasus paling parah dipimpin oleh dua negara bagian terpadat, yakni New South Wales (NSW) dan Victoria. Kedua negara bagian itu melaporkan 55 ribu kasus baru secara gabungan pada awal minggu ini.

Tentu kenaikan kasus di Australia membuat beberapa fasilitas kesehatan negara di Selatan Bumi itu mulai kewalahan. Reuters melaporkan bahwa hal ini diperparah akibat aturan isolasi bagi warga yang terkena kontak erat.

Pencegahan tidak hanya kembali memberlakukan aturan ketat perbatasan, tetapi Australia juga mempercepat vaksinasi. Negara dengan 30 juta penduduk itu akan mulai menawarkan dosis vaksin Pfizer untuk 2,3 juta anak berusia lima hingga 11 tahun. Sejauh ini sendiri, cakupan vaksinasi Australia telah menjangkau 92% penduduk berusia 16 tahun ke atas.

"Ada cukup vaksin dan ada cukup titik distribusi, ini hanya tentang sedikit kesabaran," ujar kepala satuan tugas vaksinasi, Letnan Jenderal John Frewen, kepada Australian Broadcasting Corp.

Kenaikan kasus infeksi juga terjadi kepada RI. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 802 kasus baru per Selasa (11/1/2022), sehingga total kasus konfirmasi mencapai 4.267.451 sejauh ini.

Tambahan 802 kasus baru hari ini jauh lebih tinggi dibandingkan kemarin yang tercatat 454. DKI Jakarta menyumbangkan kasus baru terbanyak, yaitu 537. Disusul Kepulauan Riau (66) dan Jawa Barat (62).

Secara kumulatif kasus aktif bertambah 348 menjadi 6.659. Sedangkan yang meninggal bertambah 8 orang. Dengan begitu totalnya 144.144 kasus.