Bisnis Cabai Menggiurkan, 200 Hektare Lahan Siap Dibagi-Bagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bahan pokok belakangan ini kian mahal, mulai dari minyak goreng, kedelai hingga cabai. Harga cabai rawit merah saat ini sudah berada di Rp 65 ribu/Kg, namun harganya sempat melonjak sampai Rp100 ribu/Kg pada akhir Desember lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran hingga membuat salah satu BUMN juga ikut turun tangan.
"Perhutani menyiapkan lahan sekitar 200 Ha dan bisa dikoordinasikan dengan pengusaha cabe untuk menyangga Jabodetabek supaya stabil harganya, tahap realisasi untuk penanaman oleh asosiasi pengusaha cabe di 200 Ha penyangga Jabodetabek. Jabodetabek perlu disangga karena barometer harga nasional," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, Selasa (11/1/22).
Selain cabai, pemerintah juga menjamin stok-stok barang pokok terutama 12 komoditas bapok pemicu inflasi selalu tersedia. Oke menyebut stoknya terjaga dalam 1 hingga 1,5 bulan ke depan. Jika persediaan menipis, maka harganya bisa melambung lebih tinggi lagi.
Sebagai contoh, harga minyak goreng sempat melambung tinggi akibat mahalnya harga minyak sawit dunia. Ketika stoknya jadi menipis, harganya bisa terus melambung. Bahkan kini ada ancaman harganya terus naik beberapa waktu ke depan.
"Pemerintah mengeluarkan kebijakan terjadinya keseimbangan baru, kita hitung-hitung minyak goreng kemungkinan sampai semester 1 nggak akan kembali ke angka psikologis seperti Mei 2020, sehingga saat ini keseimbangan baru kita perhitungkan di Rp 14 ribu/liter dan itu kemasan sederhana," sebutnya.
(hoi/hoi)