Internasional

Heboh Ribuan Orang Ngamuk Tolak Vaksin Covid, Ini Alasannya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 11/01/2022 07:33 WIB
Foto: Demo anti vaksin di Jerman. (AP/Hannes P. Albert)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 100 ribu orang menggelar demonstrasi besar-besaran di beberapa kota besar di Benua Eropa. Mereka menentang rencana pemerintah yang ingin membatasi hak-hak orang belum divaksin.

Mereka yang turun ke jalan merupakan para anggota kelompok anti vaksin dan mulai melakukan demonstrasi sejak Sabtu (8/1/2022) waktu setempat. Melansir Al Jazeera, salah satu lokasi tujuan pengunjuk rasa saat itu adalah Paris, Prancis.


Di sana, laporan mengatakan para pengunjuk rasa melakukan aksinya tanpa mengenakan masker. Mereka berorasi meski hujan dan cuaca dingin melanda wilayah itu.

Para pengunjuk rasa dilaporkan membawa berbagai spanduk berisi aspirasi mereka. Beberapa di antaranya bertuliskan kata-kata "Kepercayaan", "Kebebasan", dan "Katakan Tidak untuk Vaccine Pass".

Demonstran juga dilaporkan melampiaskan kemarahannya atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu. Macron sempat mengucapkan janji akan mempersulit hidup masyarakat anti vaksin.

Protes di Prancis terjadi setelah negara ini mencatat penambahan kasus lebih dari 300 ribu dalam satu hari pada Jumat (7/1/2022) lalu. Majelis Rendah Prancis kemudian menyetujui RUU pemerintah yang mengharuskan individu memiliki bukti bahwa mereka sudah divaksin sebelum makan di luar atau dine in, bepergian dengan kereta antarkota atau menghadiri acara budaya.

Berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri Prancis, total ada 105.200 orang yang berdemonstrasi di seluruh negara itu. Dari jumlah tersebut, 18 ribu orang melakukan aksi di Paris. Dari aksi tersebut, polisi setempat dilaporkan sudah menangkap 10 orang. Sementara di total seluruh wilayah Prancis, ada 24 orang ditangkap.

Demonstrasi serupa juga terjadi di ibu kota Austria, Wina. Lebih dari 40 ribu orang memprotes rencana Austria mewajibkan vaksinasi Covid-19 mulai Februari 2022. Akan tetapi, demonstrasi di Austria dilaporkan berjalan secara damai.

Negara lain yang diserang gelombang demonstrasi adalah Jerman. Unjuk rasa dilakukan di beberapa kota pada negara tersebut, dengan jumlah massa terbesar terkonsentrasi di kota Hamburg.

Demonstrasi dilakukan di Jerman setelah negara ini berencana memberlakukan kewajiban vaksin umum, dan mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak antara berusia 5 - 11 tahun sejak Desember 2021. Demonstrasi di Jerman dilakukan dengan konvoi mobil dan sepeda.

"Sebuah kelompok kecil ingin menghapus semua bukti pengetahuan ilmiah dari meja, dan secara sukarela memasuki gelembung kebenaran palsu," ujar Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach, Minggu (9/1/2022).

Italia juga tidak ketinggalan. Negara ini dilanda demonstrasi besar-besaran dengan ratusan orang di Kota Turin memprotes aturan baru yang mewajibkan vaksin bagi semua orang berusia lebih dari 50 tahun.

Selain itu, Italia dilaporkan akan menerapkan aturan yang lebih ketat mulai Senin (10/1/2022) lalu. Nantinya, orang yang belum divaksin tak bisa menggunakan transportasi umum atau mengunjungi restoran.


(tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Supir Truk Ramai-Ramai Gelar Demo di Surabaya, Ada Apa?