Pengusaha Listrik Swasta Ungkap Biang Kerok Krisis Batu Bara!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 January 2022 17:45
Krisis Batu Bara, Pasokan Listrik Aman? (CNBC Indonesia TV)
Foto: Krisis Batu Bara, Pasokan Listrik Aman? (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Produsen Swasta Indonesia (APLSI) mengungkapkan sederet 'biang kerok' atau permasalahan yang membuat pasokan batu bara di Indonesia krisis.

Ketua APLSI Arthur Simatupang produksi batu bara di dalam negeri terhambat salah satunya disebabkan cuaca yang tidak menentu dan ketidaksiapan logistik pengiriman batu bara ke seluruh PLTU yang tersebar di berbagai daerah.

"Memang ini faktor cuaca, produksi nasional batu bara pada 2021 pencapaiannya hanya 68% dari yang ditargetkan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (10/1/2022).

"Selain cuaca, juga dari industri perkapalan dari tongkang. Itu juga dibutuhkan kepastian, bahwa mereka siap melakukan pengiriman batu bara untuk PLTU-PLTU yang cukup tersebar," kata Arthur melanjutkan.

Pasalnya, kata Arthur saat ini PLTU di Indonesia bukan hanya didominasi di Pulau Jawa saja, tapi kini juga sudah menyebar hingga Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. "Ini faktor logistik juga penting untuk diperhatikan."

Menurut Arthur semuanya harus terpenuhi dengan baik, tidak bisa jika produksi batu bara telah mencukupi, perencanaan PLTU sudah matang, namun faktor logistik diabaikan.

Karena tumpuan akhir produksi batu bara ada di logistik, jika batu bara tidak mampu tersebar ke seluruh PLTU maka jangan heran terjadi kelangkaan batu bara.

Sampai saat ini, APLSI masih menunggu solusi konkret dari pemerintah dan diharapkan ada solusi yang bersifat permanen, bukan hanya solusi jangka pendek saja.

Ke depannya butuh perencanaan yang sudah ada di dalam RUPTL dan pelaku usaha punya antusias tinggi untuk melakukan transisi energi. Sehingga ketergantungan listrik dari batu bara tidak menjadi besar atau menjadi bottle neck di tahun-tahun berikutnya.

"Ini butuh PR (Pekerjaan Rumah) bersama-sama, supaya bisa mulai diversifikasi energi, sehingga tidak terlalu besar ketergantungan dari batu bara," terang Arthur.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Larang Ekspor Batu Bara Sepanjang Januari 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular