Akuisisi Pabrik Kendaraan Listrik Jerman Batal, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan akuisisi perusahaan pabrik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Jerman yakni StreetScooter sudah tertutup rapat-rapat.
IBC yang merupakan perusahaan patungan dari sejumlah BUMN ini yakni Mind Id, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan PT Aneka Tambang (ANTM) itu kandas mengakuisisi StreetScooter lantaran terkendala beberapa hal.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koorndinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membenarkan bahwa opsi IBC untuk melakukan akuisisi StreetScooter sudah tidak ada lagi.
Hal itu, pertama karena, adanya anggapan bahwa investasi atau kegiatan akuisisi StreetScooter dianggap rugi. Sehingga, kegiatan akuisisi maju mundur. alhasil, StreetScooter akhirnya diakuisisi oleh Odin Automotive perusahaan otomotif yang berbasis di Luksemburg.
"Yang saya tahu ya, opsi itu sudah tidak ada lagi," terang Menteri Bahlil pada pekan lalu.
Dia juga bilang bahwa, masyarakat Indonesia rentan dipecah belah dengan adanya isu yang tak pasti. Khususnya dalam akuisisi StreetScooter ini.
"Kita dibilang bahwa ini rugi dan sebagainya. Belum kerja udah bilang rugi. Jadi kita terlalu banyak curiga. Ada yang bilang ini akan terjadi Mark up. Mark up apaan, kan transparan belinya. Singapura (jadinya) beli itu tuh, dan opsi itu sekarang enggak dikasih lagi ke kita," ungkap dia.
"Bagaimana kalau kita mencle-mencle. Lewat lah barang itu. Barang bagus diambil orang," tandas Bahlil.
Sebelumnya memang, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat mengkiritik rencana akuisisi StreetScooter itu. Sementara ditanya mengenai batalnya akuisisi ini, Ahok enggan berkomentar banyak. "Coba tanyakan langsung saja ke Dirut (Pertamina)," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (10/1/2022).
Sebelumnya, dalam akun Youtubenya, Ahok mengatakan bahwa dalam membeli perusahaan harus berhati-hati. "Itu saya bilang hati-hati. Anda tidak boleh pengen beli sesuatu, Anda mengarang atau memberikan future valuasinya yang ke depan. Dasarnya apa valuasi future. Ini barang baru," ungkap Ahok.
"Itu saya tanya mens rea. Anda apa? Anda bodoh atau Anda pengen tadi ada yang nitip beli kali," sesalnya.
Lalu Ahok menyampaikan, jangan sampai jika ke depan keputusan ini menjadi masalah dan masuk penjara dengan alasan hanya keputusan bisnis."Bullshit gue bilang. Lu udah tau kok. Pake perasaan kamu deh. Anda gak mau bikin mobil listrik, udah punya aki, kita lebih baik ngembangin anak-anak ITS," lanjutnya.
Dia pun memberi saran, jika memang belum terlalu paham mengenai hal ini, agar mencari partner saja, misalnya Wuling. Jadi mengembangkan mobil listrik dengan merek sendiri.
Sebagai informasi, StreetScooter Engineering sendiri secara resmi telah diambilalih oleh Odin Automotive, perusahaan kendaraan bermotor yang berpusat di. Luksemburg. Odin disebut telah menyelesaikan transaksi dengan Deutsche Post DHL Group terkait akusisi tersebut.
Aksi Odin ini didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, salah satunya adalah Sparta Capital Management. Korporasi lain yang ada di balik Odin adalah Hitachi dan Neapco dari Jepang, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.
Akuisisi ini menjadikan Odin sebagai pengendali perusahaan, pemilik hak kekayaan intelektual, dan menjadi pemilik seluruh anak usaha StreetScooter.
"Akuisisi StreetScooter dari Deutsche Post menandai pencapaian besar bagi kami dan kami memperoleh OEM (Original Equipment Manufacturer) yang terbukti dan mapan di bidang kendaraan listrik," kata CEO dan Chairman Odin Automotive Stefan Krause dalam keterangan resmi
Dia menambahkan, akuisisi ini merupakan salah satu langkah ekspansi perusahaan untuk memperluas cakupan pasar kendaraan bertenaga listrik, dari hulu sampai hilir.
Pencaplokan, ini sekaligus mengamankan aspek pengembangan sistem baterai dan manufaktur sehingga sangat menguntungkan Odin. Perusahaan itu juga memegang tambahan pemesanan kendaraan listrik yang sebelumnya dikuasai oleh Deutsche Post yakni sebanyak 3.500 unit.
(pgr/pgr)