
Fenomena Mal DKI Sepi Bak Kuburan Makin Parah, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah berjalan hampir dua tahun pandemi di Indonesia belum juga berakhir. Salah satu sektor yang terkena dampaknya paling dalam adalah ritel dimana banyak pertokoan tutup di dalam dan luar mal. Tahun 2021 merupakan okupansi terendah mal dalam lima tahun terakhir terutama di DKI Jakarta.
Dalam riset Colliers Indonesia, tingkat okupansi ruang mal yang disewa peritel menurun drastis atau mencapai 9% jika dibandingkan sebelum pandemi pada 2019 lalu untuk wilayah pusat bisnis (CBD) Jakarta. Sementara jika dibandingkan pada 2020 lalu, keterisian mal turun 5% pada 2021. Sehingga okupansi saat ini bertengger pada tingkat 70%.
Sementara itu, pada wilayah pinggiran Jakarta, tercatat okupansi keterisian tenant pada 2021 turun 5% dari tahun sebelumnya, lalu turun 9% dibanding masa sebelum pandemi. Atau berada pada tingkatan okupansi 70%. Ini artinya sekitar 30% ruang-ruang sewa di mal kosong melompong.
![]() Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto) |
Jika dibandingkan tahun 2016 tingkat keterisian mal berada pada level di atas 85% mendekati penuh secara rata-rata, meski terus menurun dari tahun ke tahun, pada 2020 di bawah 80% dan 2021 mencapai 70%.
"Jumlah toko yang dibuka relatif rendah di mal yang baru beroperasi, sekali lagi karena dampak dari pandemi juga menurunkan rata-rata tingkat hunian baik di Jakarta maupun di sekitarnya," tulis riset itu, dalam keterangan, Senin (10/1/2022).
Tahun 2021 supply terus bertambah dengan selesainya pembangunan Pondok Indah Mall tiga pada pada semester pertama, dan Aeon Mall Tanjung Barat pada akhir tahun. Juga semakin mengurangi tingkat keterisian mal.
Tahun ini dengan kondisi Covid - 19 yang lebih baik, retailer dilihat lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi, dimana aturan pembatasan juga sudah tidak terlalu ketat.
Colliers juga melihat ada beberapa brand retail makanan dan minuman luar negeri yang bakal masuk ke Indonesia, mencari lokasi yang strategis untuk bisa menerapkan strategi omnichannel untuk melayani konsumen online mau offline.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi