
928 Bom Nuklir AS Meledak di Sini, Warga Ngamuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan rahasia lagi bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan bom nuklir. Namun ternyata hal ini membawa kemarahan bagi warganya sendiri.
Hal tersebut terkait dijadikannya wilayah etnis Shoshone sebagai wilayah pengujian bom nuklir. Suku asli pribumi Amerika itu mulai bersuara menentang aksi ini.
Dalam sebuah wawancara dengan RT, salah satu tokoh masyarakat Shoshone, Ian Zabarte, mengatakan hingga saat ini belum ada tanggung jawab yang berarti dari Washington akan kegiatan ini. Dalam laporan Sabtu (8/1/2022), ia menuduh balik pemerintah sengaja melakukan kegiatan pembersihan etnis.
"Mereka menduduki negara kita, mereka mencuri kesempatan kita dan kita diperkirakan akan mati karenanya," ujarnya dikutip Senin (10/1/2022).
"Kami masih berusaha untuk bergulat dan memahami apa yang terjadi pada kami, dan menemukan cara untuk menghentikannya, memperbaikinya, dan mencegahnya terjadi di masa depan."
Tanah Shoshone membentang dari Death Valley di Gurun Mojave di California timur hingga Yellowstone Park di Wyoming. Di tahun 1951 pemerintah AS memulai uji coba senjata nuklir di wilayah Shoshone Barat.
Hingga saat ini tercatat ada 928 uji ledak bom nuklir di sekitar area itu. Meski pengujian kebanyakan dilakukan di dalam tanah, pengujian ini memberikan dampak ekologis yang sangat buruk dan berpotensi mematikan.
Semua pengujian itu diprediksi menghasilkan dampak nuklir sebesar 620 kiloton. Sebagai perbandingan, ada 13 kiloton dampak nuklir ketika Hiroshima dibom pada tahun 1945.
Dengan kadar dampak nuklir sebesar itu, etnis pribumi Shoshone juga menyebut bahwa program pengujian tersebut telah membunuh ribuan orang dari dampak pengembangan penyakit seperti kanker. Ian menyebut salah satu contohnya adalah kakeknya yang meninggal dunia akibat kulitnya terkelupas karena kekurangan autoimun.
"AS tidak ingin mempelajari konsekuensi kesehatan kita sendiri yang merugikan. [Itu] tidak berbeda dengan Nazi Jerman yang mempelajari konsekuensi kesehatan dari pengujian mereka pada orang-orang Yahudi. Ini sangat jauh dari kebenaran," tambahnya.
Lebih lanjut, Ian menuturkan pihaknya masih menunggu itikad baik pemerintah AS yang hingga saat ini dirasa belum memikirkan hal ini. Ia juga meminta agar masyarakat yang memahami isu ini membantu masyarakat Shoshone dalam memperjuangkan keberlangsungan etnis itu.
"Kita perlu terus membuat orang-orang kita sadar bahwa generasi berikutnya tidak memiliki tempat tinggal yang aman. Kami memiliki reservasi kecil ini dan mereka adalah koloni yang dibuat oleh AS ... Kami tidak punya cara untuk bertahan hidup di tanah kami sendiri," paparnya lagi.
Pemerintah Joe Biden sendiri belum berkomentar soal ini. Selain AS, sejumlah negara juga memiliki bon nuklir, seperti Rusia, China, Korea Utara (Korut), India dan Israel.
(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Bumi Gonjang-ganjing, AS Diminta Tembak Nuklir ke Rusia