Game of Thrones, Putri Arab yang Dipenjara 3 Tahun Bebas

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang putri Arab Saudi, akhirnya dibebaskan dari penjara setelah ditahan selama tiga tahun. Ia disebut telah kembali ke rumahnya di Jeddah.

Putri tersebut adalah Basmah binti Saud bin Abdulaziz Al Saud (57). Ia dikenal sebagai Aktivis hak asasi manusia (HAM) dan kerap mengkritik sang sepupu pemimpin de facto, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).

Mengutip The Guardian, para pendukung dan pengacaranya mengatakan ia dibebaskan dari pensara al-Ha'ir Sabtu waktu setempat, pasca ditangkap Maret 2019. Selain dirinya putrinya Sohoud A Sharif juga dibebaskan.

"Kedua wanita itu dibebaskan dari penjara kesewenang-wenangan dan tiba di rumah di Jeddah pada hari Kamis 6 Januari 2022," kata Penasihat Hukum Basmah, Henri Estramant.

"Sang putri baik-baik saja tetapi akan mencari ahli medis. Dia tampak lelah tetapi dalam semangat yang baik dan bersyukur untuk bersatu kembali dengan putra-putranya secara langsung."

Penangkapannya diketahui dari sebuah tweet di 2020. Namun hilangnya dirinya sempat menjadi kontroversi di negara kaya minyak itu.

Basmah kala itu diketahui hendak bepergian ke luar negeri untuk perawatan medis. Namun ia ditangkap arena tuduhan mencoba memalsukan paspor, kata seorang kerabat dekat pada saat itu.

Basmah merupakan saudara Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz. Ia putri dari mendiang penguasa sebelumnya Raja Saud yang memerintah 1953-1964.

Bukan hanya dirinya yang dipenjara MBS. Media Barat melaporkan, putra Raja Salman tersebut juga telah memenjarakan saudara ayahnya, pangeran mahkota terdahulu, Mohammed bin Nayef.

Dalam kesaksian PBB di 2020, keluarga Basmah mengatakan penahannya mungkin karena "catatan kritik pelanggaran yang blak-blakan". Ia juga dianggap sepupu Mohammed bin Nayef.