
Buntut Kerusuhan, AS Restui Warganya Tinggalkan Kazakhstan

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Amerika Serikat telah menyetujui kepergian sukarela pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga non-darurat dari Konsulat Jenderal di Kota Almaty, Kazakhstan pada Jumat (7/1/2022).
Hal ini menyusul keadaan darurat yang sedang berlangsung di negara itu.
"Warga AS di Kazakhstan harus menyadari bahwa protes dengan kekerasan sangat berdampak pada kemampuan Kedutaan Besar AS untuk menyediakan layanan konsuler, termasuk bantuan kepada warga AS yang meninggalkan Kazakhstan," kata Departemen Luar Negeri, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/1/2022).
Diketahui, kenaikan harga bahan bakar (LPG) di negara ini pada awal tahun memicu aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung ricuh selama beberapa hari terakhir ini. Para pengunjuk rasa telah menyerang pusat keuangan Almaty dan menghancurkan sejumlah fasilitas negara dalam aksi demonstrasi.
Aksi demo yang rusuh ini membuat banyak ketukan bagi warga Almaty, terutama warga perkotaannya karena tidak pernah mengalami situasi menegangkan seperti saat ini. Sementara itu, para pengunjuk rasa dinilai sebagian besar berasal dari pinggiran kota dan desa-desa sekitarnya.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan mengatakan 26 "penjahat bersenjata" telah diamankan. Sementara itu dari kerusuhan ini ada sebanyak 18 polisi dan anggota garda nasional tewas hingga Kamis lalu.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kazakhstan Memanas, Pemerintah Minta WNI Lakukan Ini