Gokil China, Barang Mewah Tetap Laris Manis Meski Pandemi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 rupanya tidak membuat penjualan barang-barang mewah merosot. Sebaliknya, aturan pembatasan perjalanan di China malah membuat lonjakan permintaan barang-barang mewah di sana.
John Lau dari perusahaan logistik CN Logistics mengatakan kenaikan ini muncul karena banyak konsumen China tidak dapat berkunjung ke Eropa, Amerika Serikat atau Jepang untuk membeli produk tersebut karena pandemi.
"Produk konsumen kelas atas yang mewah sangat laku di China, karena faktanya orang China tidak dapat melakukan perjalanan ke Eropa, Amerika, Jepang, Dubai," kata Lau, dikutip dari CNBC International, Jumat (7/1/2022).
"Sekarang mereka harus tinggal di rumah dan membeli barang dari toko atau online di China," tambahnya.
Dengan pertumbuhan permintaan merek mewah kelas atas, Lau mengatakan ini juga memicu lonjakan permintaan jasa pengiriman yang besar juga.
"Kami percaya konsumen China bisa mendapatkan barang apa yang mereka inginkan dari luar negeri dengan mudah karena kita (sebagai perusahaan logistik) dan e-commerce hadir menyediakan dan memenuhi kebutuhan konsumen," ungkapnya.
Fenomena kenaikan pembelian produk high-end sudah dimulai sejak 2021. Tercatat ada 1,5 juta konsumen yang masing-masing menghabiskan lebih dari 40.000 yuan (US$ 6.255) per tahun untuk produk-produk mewah mode, sebagaimana dilaporkan Business of Fashion.
Menurut laporan penelitian baru dari perusahaan konsultan Oliver Wyman, kelompok ini bertanggung jawab atas 81% dari total penjualan sektor barang mewah selama 12 bulan terakhir.
Laporan yang dirilis Oktober 2021 ini setelah mensurvei 3.000 konsumen mode mewah di China. Mereka menemukan bahwa 50% dari kelompok ini membeli barang mode mewah, termasuk pakaian siap pakai, alas kaki, barang-barang kulit dan aksesoris, untuk pertama kalinya antara Oktober 2020 dan September 2021.
Menurut laporan "The New Faces of Chinese Luxury Shoppers", lonjakan konsumen mode mewah pertama kali inilah yang akan bertanggung jawab atas 88% pertumbuhan pasar mode mewah China pada 2021.
(tfa/tfa)