Naik Kapal, Sri Mulyani Ada di Titik 0 Ibu Kota Baru RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menelusuri wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang akan segera memasuki tahap pembangunan.
Salah satu yang dikunjungi adalah titik Nol di Penajam Paser Kalimantan Timur.
Sri Mulyani sebenarnya mengawali perjalanan sejak sehari sebelumnya. Dimulai dari Institut Teknologi Kalimantan. Kampus tersebut dibangun menggunakan dana dari surat berharga syariah negara (SBSN) senilai Rp 86,6 miliar pada tahun 2019 untuk gedung pembelajaran dan senilai Rp 99,9 miliar pada tahun 2020 untuk laboratorium terpadu.
Selanjutnya Sri Mulyani ditemani Basuki melihat lokasi pembangunan jembatan penghubung Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara. Jembatan ini diketahui merupakan salah satu yang terpanjang di Indonesia, dengan panjang 804 meter dan lebar 22,4 meter mencakup 4 lajur jalan.
Perjalanan diteruskan ke titik Nol yang merupakan referensi koordinat dari pembangunan ibu kota baru. Sri Mulyani bersama rombongan menggunakan kapal patroli Ditjen Bea Cukai menuju lokasi tersebut.
"Pak Basuki Menteri PUPR beserta tim @kemenpupr menjelaskan kepada saya mengenai rancangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di lokasi Penajam Paser Kalimantan Timur," tulis Sri Mulyani lewat akun instragramnya.
"Titik NOL sebagai referensi koordinat lokasi pembangunan kompleks Istana Negara dan Pusat Pemerintahan dan perkembangan pembangunan selanjutnya secara bertahap di Penajam Paser Kalimantan Timur." jelasnya.
Pembangunan ibu kota baru belum sepenuhnya dimulai. Rancangan Undang-undang (RUU) masih dalam pembahasan antara pemerintah dan dean perwakilan rakyat (DPR). Hanya infrastruktur dasar di sekitar IKN yang kini mulai disiapkan.
IKN nanti akan dibangun menggunakan kombinasi dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan swasta. Sri Mulyani memastikan penggunaan anggaran dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
"Ini merupakan proses pembangunan Ibu Kota Negara baru yang luar biasa rumit dan menantang. Bagaimana tetap menjaga lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayati dan termasuk satwa agar tetap terjaga -namun mampu mewujudkan Ibu Kota Negara masa depan yang modern dan berbudaya dan beradab serta mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," paparnya.
(mij/mij)