Internasional

Jangan Asal Lo Semua! Kata China soal 'Jebakan Batman' Utang

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 January 2022 09:05
China's State Councilor and Foreign Minister Wang Yi  attends a news conference after a meeting with Vietnam's Deputy Prime Minister and Foreign Minister Pham Binh Minh (not pictured) at the Government Guesthouse in Hanoi, Vietnam April 1, 2018. REUTERS/Kham Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Kamis (6/1/2022) menegaskan bahwa pinjaman yang diberikan China di Afrika dan negara-negara berkembang lainnya dalam skema 'Belt and Road/(BRI)' bukanlah sebuah jebakan. Hal ini ia sampaikan dalam sela-sela kunjungannya di Kenya.

Mengutip AFP, Wang mengatakan pinjaman China ke Afrika merupakan hal yang 'saling menguntungkan' bagi kedua pihak. Bukan strategi untuk mengekstraksi konsesi diplomatik dan komersial.

"Itu bukan fakta. Ini adalah spekulasi yang dimainkan oleh beberapa orang dengan motif tersembunyi," katanya kepada wartawan di kota pelabuhan Mombasa, Kenya, Kamis (6/1/2022).

"Ini adalah narasi yang dibuat oleh mereka yang tidak ingin melihat pembangunan di Afrika. Jika ada jebakan, itu tentang kemiskinan dan keterbelakangan."

China adalah mitra dagang terbesar Afrika, dengan perdagangan langsung senilai lebih dari US$ 200 miliar atau setara Rp 28 triliun pada 2019. Di Kenya, Beijing adalah pemberi pinjaman terbesar kedua di Kenya dengan nilai pinjaman mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun.

Meski begitu, analis tetap memberikan peringatan bahwa Kenya mungkin tak mampu membayar pinjamannya. Aly-Khan Satchu, seorang analis geopolitik dan ekonomi menyebut negara Afrika Timur itu berada pada posisi yang tidak menguntungkan dalam menegosiasikan kesepakatan dan sering terjebak dengan pembayaran dengan bunga tinggi.

"Investasi ini tidak akan menghasilkan pengembalian investasi di masa mendatang," katanya.

"Anda telah mengambil pinjaman ini dan mereka membuat kerugian setiap bulan. Anda pada dasarnya meningkatkan masalah."

Satchu mengatakan China telah mengalihkan fokus dari infrastruktur ke perdagangan yang lebih besar. Selain itu, Beijing juga sedang melihat prospek bila memperdalam hubungan dengan ekonomi Samudera Hindia.

"China sedang mencoba untuk mengkalibrasi ulang hubungan mereka dengan Afrika, dengan banyak penekanan pada pertanian dan pinjaman ke sektor swasta," tambahnya.

Diluncurkan pada tahun 2013, BRI bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan Beijing dengan negara-negara di seluruh dunia. Caranya dengan menyalurkan pinjaman dana untuk membangun pelabuhan, kereta api, bandara, dan kawasan industri di negara-negara dengan akses infrastruktur yang terbatas.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jebakan Utang China Makan Korban, Indonesia Kena?


(tps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading