Internasional

Simak! Ini 7 Vaksin Covid yang Diakui WHO, Ada Pfizer?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 06/01/2022 14:07 WIB
Foto: Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna coronavirus disease (COVID-19). (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengakui beberapa vaksin yang dapat digunakan secara luas. Ada tujuh vaksin yang sudah diberikan izin penggunan darurat atau emergency use listing (EUL), lembaga PBB itu.

EUL menilai kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 serta rencana manajemen risiko dan kesesuaian program seperti persyaratan cold chain (rantai dingin). Melalui COVAC Facility, WHO pun melakukan pengiriman dan pendistribusian vaksin Covid-19 bagi negara berkembang dan miskin.


Lalu apa saja vaksin Covid-19 yang mendapat izin EUL dari WHO? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, dari berbagai sumber:

1. Sinopharm

Sinopharm mengantongi EUL dari WHO tanggal 7 Mei 2021. Ini untuk vaksin yang diproduksi Beijing Bio-Institute of Biological Co Ltd, subsidiary of China National Biotech Group (CNBG).

Vaksin dengan platform inactivated virus ini direkomendasikan WHO untuk dewasa di atas 18 tahun dan punya efikasi 79%. Sinopharm diberikan untuk dua dosis dengan jarak keduanya 3-4 minggu.

2. Pfizer/BioNTech

WHO memberikan EUL untuk Pfizer/BioNTech tanggal 31 Desember 2020. Vaksin menggunakan Cominarty Covid-19 mRNA dengan efikasi 95%.

3. Moderna

Izin EUL didapatkan Moderna pada 30 April 2021. Vaksin dengan platform nucleoside yang dimodifikasi (mRNA) ini punya efikasi 94%.

4. AstraZeneca

EUL AstraZeneca diberikan WHO pada 15 Februari 2021. Izin diberikan untuk vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca dan SKBio (Korea Selatan) dan Serum Institute of India (India).

Vaksin AstraZeneca punya platform virus vektor, serta memiliki efikasi 63.09%.

5. Johnson & Johnson (J&J)

Vaksin Johnson & Johnson produksi Janssen mendapatkan WHO pada 12 Maret 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus vektor. Jumlah vaksin yang diberikan J&J agak berbeda dengan vaksin lainnya. Vaksin ini hanya diberikan satu dosis saja.

6. Sinovac

CoronaVac dari Sinovac BioTech mendapatkan izin dari WHO pada Maret 2021. Vaksin diberikan dua dosis ini menggunakan virus yang dimatikan. Efikasi Sinovac melawan virus sebesar 65,3%.

7. Covaxin

Vaksin Covaxin dari Bharat Biotech International mengantongi izin EUL pada 3 November 2021. Covaxin menggunakan platform virus yang dinonaktifkan dengan efikasi mencapai 78%.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Perluas Ekspor Baja, Manfaatkan Peluang dari BRICS