Internasional

Awas, Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 January 2022 08:30
Pesawat ruang angkasa Soyuz MS-19 yang membawa kru, yang terdiri dari kosmonot Rusia Anton Shkaplerov, sutradara film Klim Shipenko dan aktris Yulia Peresild, meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari landasan peluncuran di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan 5 Oktober 2021. via REUTERS/ROSCOSMOS
Foto: via REUTERS/ROSCOSMOS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah roket luar angkasa milik Rusia dilaporkan memasuki kembali atmosfer Bumi dengan tidak terkendali pada Rabu (5/1/2022). Meski akan pecah di atmosfer, potongan besar puing roket itu berpotensi jatuh ke wilayah berpenduduk.

Dikutip CNN International, roket itu merupakan merupakan roket angkut berat Angara-A5 yang diluncurkan dari pelabuhan antariksa Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia Barat Laut. Peluncuran itu dilakukan untuk menguji pendorong roket terbaru yang dinamai Persei

Kantor Komando Luar Angkasa AS mengatakan roket itu memasuki kembali atmosfer Bumi ke arah Samudera Pasifik Selatan. Berita yang sama juga dikabarkan kepala Kantor Puing-puing Antariksa Badan Antariksa Eropa, Holger Krag, yang menyebut bahwa bagian roket Rusia telah melaju dengan kecepatan 7,5 kilometer per detik.

"Meskipun sangat tidak mungkin bahwa roket itu akan menyebabkan kerusakan atau melukai siapa pun, risikonya nyata dan tidak dapat diabaikan," kata Krag dalam sebuah pernyataan, dikutip Kamis.

Sejauh ini, belum ada komentar lebih jauh dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai insiden ini.

Insiden ini sendiri mirip dengan apa yang terjadi dengan roket Long March 5B China pada Mei lalu. Roket itu kembali ke bumi dengan tidak terkendali dan menimbulkan kecaman internasional yang menyebut Beijing tidak bertanggung jawab dalam melakukan pengembalian roket.

Bila dibandingkan dengan Long March 5B, Persei berukuran jauh lebih kecil. Meskipun ukurannya lebih kecil dan beratnya lebih ringan, Persei membawa sekitar 16 ton propelan.

"Massa totalnya hampir sama dengan roket China, tetapi sebagian besar mungkin cair dan akan terbakar di atmosfer, sehingga risiko ke tanah secara signifikan lebih kecil. Saya pikir," kata astronom di Center for Astrophysics Harvard, Jonathan McDowell.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astra Berhasil Uji Coba Peluncuran Roket, Tembus ke Langit!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular