Pak Jokowi! Ada 'Jalan Neraka' Dekat Jakarta, Kapan Dibangun?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 05/01/2022 13:47 WIB
Foto: Kondisi Jalanan Jalur Tanggeung - Padasuka/Cipelah, Cianjur, Jawa Barat yang Rusak (CNBC Indonesia/ Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan viral keberadaan 'jalan neraka' yang kondisinya tak tersentuh pembangunan berpuluh-puluh tahun, hingga 'menyiksa' siapa saja yang melintas.

Lokasinya di jalur Tanggeung-Padasuka/Cipelah, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), jaraknya 70 km dari Kota Bandung dan 200 km dari Ibu Kota Jakarta. Jalur ini memang sudah masuk dalam rencana pembangunan proyek Jalur Tengah Selatan (JTS) Jabar sepanjang 350 km  dan sudah menjadi perencanaan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.

Lihat penampakan 'Jalan Neraka' di Jabarklik di sini.


Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jabar Bambang Tirtoyuliono, menjelaskan rencana pembangunan JTS masih berprogres, dan pembangunan terus dikejar karena termasuk dalam proyek strategis Jawa Barat.



Proyek ini masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) 87/2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan yang diteken Presiden Jokowi 9 September 2021.

Rencana trase sudah ada dari FS (Feasibility Study). Sekarang ini sedang dibuat dokumen lingkungan dan persiapan skema pembiayaan proyek ini karena uang APBD Jabar terbatas.

"Kami mencoba menghitung alternatif. Biayanya tinggi banget karena jalannya panjang 300 kilometer sekian, jadi memang mesti dilebarkan dan ada pembebasan tanah, juga ada yang masuk kawasan hutan, nah ini kita coba detilkan," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/1/2022).

Bambang belum bisa membeberkan kapan pastinya proyek JTS ini akan segera dibangun. Namun, kabar baiknya ditargetkan dapat dilakukan pada 2022 ini.

"Semua itu kita hitung dulu, nggak lama lagi bisa kita sampaikan," jelas Bambang.

Ia menjelaskan, skema pembiayaan ini harus dihitung dengan cermat. Opsi pembiayaan proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha/swasta (KPBU) sempat menjadi pertimbangan. Namun harus memperhitungkan masa jabatan dari kepala daerah Jawa Barat. Saat ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masa jabatannya akan berakhir 2023.

"KPBU kita hitung tapi bisa menjadi beban perhitungan juga, seperti masa jabatan kepala daerah, dengan legislatif, karena ini nggak mungkin rasanya kita selesaikan dua tahun ini," jelasnya.

neraka' bagi yang melintasinya, sangat licin untuk dilalui sehingga membahayakan pengendara dan penumpang angkutan umum.Alex salah satu sopir mobil angkutan umum Elf Ciwidey-Padasuka harus berjibaku dua kali sehari melintasi 'jalur neraka' ini. Para sopir dan kernek menggunakan sekam padi untuk menjadi alas ban mobil agar bisa melewati jalan ini.Negara sudah saatnya hadir di wilayah ini sebab sudah 76 tahun Indonesia merdeka masih ada jalan yang tak layak semacam ini. Jalur Tanggeung - Padasuka/Cipelah memang sudah masuk dalam program Pemprov Jabar melalui Jalur Tengah Selatan (JTS) tapi masih menunggu realisasi yang tak kunjung datang.Pemprov Jabar memang sedang memprioritaskan pembangunan JTS sepanjang 357 km yang melewati kawasan pegunungan dan hutan di Jabar. Proyek ini merupakan perbaikan jalan dan pembangunan jalan baru provinsi yang menghubungkan Sukabumi bagian tengah hingga Ciamis.Rencananya, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni dari wilayah Lengkong - Sagaranten (23,20 km), kemudian Sagaranten - Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung - Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah - Rancabali (16,84 km), total fase ini 111,38 km.Selanjutnya kawasan Ciwidey - Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan - Cikajang (53,48 km), disambung Cikajang - Bantarkalong (68,54 km), kemudian Bantarkalong - Kertahayu (101,48 km), hingga total sepanjang 245,62 km.(CNBC Indonesia/ Suhendra)" title="Kondisi Jalanan Jalur Tanggeung - Padasuka/Cipelah, Cianjur, Jawa Barat yang Rusak" />Foto: Kondisi Jalanan Jalur Tanggeung - Padasuka/Cipelah, Cianjur, Jawa Barat yang Rusak (CNBC Indonesia/ Suhendra)



Rencananya, pembangunan JTS Jabar akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni dari wilayah Lengkong - Sagaranten (23,20 km), kemudian Sagaranten - Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung - Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah - Rancabali (16,84 km). Total, 111,38 km.

Sesi selanjutnya, dari kawasan Ciwidey - Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan - Cikajang (53,48 km), disambung Cikajang - Bantarkalong (68,54 km), kemudian Bantarkalong - Kertahayu (101,48 km), hingga total sepanjang 245,62 km. Sehingga, total keseluruhan Trase JTS adalah sepanjang 357,00 km.




(hoi/hoi)