Viral 'Jalan Neraka' Dekat Ibu Kota, Pemprov Jabar Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski tahun sudah berganti ke 2022, keberadaan 'jalan neraka' yang kondisinya rusak parah dan menyiksa pelintas berada di Tanggeung-Padasuka/Cipelah, Kecamatan Cibinong, Cianjur Jawa Barat (Jabar). Jalur yang masih belum tersentuh pembangunan ini memang sudah masuk perencanaan proyek Jalur Tengah Selatan (JTS) oleh Pemprov Jabar
Kapan dikerjakan?
Penampakan 'Jalan Neraka' di Jabar, bisa klik di sini.
Pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS) meliputi daerah Bagbagan, Kiaradua, Lengkong, Sagaranten, Tanggeung, Ciwidey, Pangalengan, Cikajang, Bantar, Kalong, dan Kerta Rahayu sepanjang 321 km.
![]() |
Perencanaan pembangunan jalan ini sudah dilakukan cukup lama. Dimana studi kelayakan sudah dilaksanakan pada 2014 silam, Amdal sudah terbit pada 2014 lalu, dan desain awal diluncurkan pada 2019. Rencananya tahun 2021 sudah masuk dalam detail engineering design, dokumen lingkungan, dan pradesain.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, menjelaskan rencana pembangunan JTS masih berjalan, dan pembangunan terus dikejar karena termasuk dalam proyek strategis Jawa Barat.
"Proyek ini masuk dalam Perpres 87/2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat. Rencana trase sudah ada dari FS (Feasibility Study) Sekarang ini sedang mencoba membuat dokumen lingkungan kemudian kita mau coba lihat skema pembiayaannya," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/1/2022).
Bambang mengatakan biaya proyek ini sangat besar karena ada jalan yang harus dilebarkan dan ada lahan yang dibebaskan. Belum lagi juga ada jalan yang masuk ke dalam kawasan hutan. "Ini juga masih kita detailkan," jelasnya.
Hanya saja dia belum bisa membeberkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan provinsi sepanjang 321 km ini. Semua itu kapan tergantung dari penyelesaian proses pendetilan.
"Itu ada hitungan makro, berapa rata-rata konstruksinya, gimana nanti hitungannya keluar. Jadi pemda lakukan pendetilan dulu untuk memformulasikan skema pembiayaan, nanti dilihat skema pelaksanaannya seperti apa," jelasnya.
Proyek JTS ini masuk dalam rencana pengembangan Jabar Selatan. Pemerintah pusat juga sudah menyoroti percepatan pembangunan proyek ini.
"Jabar Selatan ini memang perlu lebih banyak intervensi pemerintah. Jalan ini bagus sekali untuk tahap awal," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, dalam Rakor bersama Kemenko Marves, mengutup keterangan resmi, Februari lalu.
"JTS menjadi sangat kritis menurut saya karena bergerak di enam sektor krusial, yaitu transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata dan ekonomi, penanganan bencana serta kelautan dan perikanan," kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam forum itu.
[Gambas:Video CNBC]
Tok! DPR Setujui RUU Tentang Jalan Menjadi UU
(hoi/hoi)