Sri Mulyani Selamatkan 'Nyawa' Indonesia dari Utang Rp 310 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
05 January 2022 09:35
INFOGRAFIS, Simak!, Sri Mulyani Ungkap 5 Ancaman Ekonomi Dunia
Foto: Infografis/ Sri Mulyani Ungkap 5 Ancaman Ekonomi Dunia/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2021 ditutup dengan manis oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ekonomi tumbuh positif, penerimaan negara melambung tinggi, belanja juga mendekati target dan defisit anggaran menyusut.

Hal tersebut juga membuat Sri Mulyani batal menarik utang baru senilai Rp 310 triliun. Indonesia [un terselamatkan dari beban utang yang ditanggung di masa depan.

"Defisit kecil maka pembiayaan jadi kecil Rp 868,8 triliun," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.

Dalam APBN 2021, target pembiayaan anggaran adalah Rp 1.006,4 triliun dan realisasinya 86,3% dari target yaitu Rp 868,6 triliun. Khusus pembiayaan utang neto realisasinya Rp 867,4 triliun atau Rp 310 triliun lebih rendah dari target.

"Makanya sejak November kita gak melakukan lelang SBN lagi. Karena waktu itu kita lihat penerimaan meningkat keras meski belanja kita tetap, bukan kita rem belanja biar defisit kecil," jelasnya.

Penerimaan negara 2021 diraup sebesar Rp 2.003,1 triliun atau 114,9% terhadap target, tumbuh 21,6%. Meliputi penerimaan pajak sebesar Rp 1.277,5 triliun (103,9%) tumbuh 19,2%, kepabeanan dan cukai Rp 269 triliun (125,1%), tumbuh 26,3% dan PNBP Rp 452 triliun (153,8%), tumbuh 31,5%.

Tingginya penerimaan negara, besar dipengaruhi oleh harga komoditas internasional yang menanjak tiga kali lipat sepanjang 2021. Misalnya produk kelapa sawit, batu bara, tembaga, timah dan lainnya.

Sementara itu belanja negara tumbuh 7,4% menjadi Rp 2.786,8 triliun (101,3%). Rinciannya adalah belanja pemerintah pusat Rp 2.001,1 triliun (102,4%) dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 785,7 triliun (98,8%).

Kemenkeu mencatat keseimbangan primer defisit Rp 440,2 triliun (69,5%) atau lebih rendah dari tahun sebelumnya 30,5%.

Defisit anggaran 4,65% PDB setara dengan Rp 783,7 triliun, turun 17,3% dari tahun sebelumnya. Sementara SILPA ada Rp 84,9 triliun.

Infografis, APBN 2021 Tutup Buku Sri Mulyani GirangFoto: Infografis/ APBN 2021 Tutup Buku Sri Mulyani Girang/ Edward Ricardo
Infografis, APBN 2021 Tutup Buku Sri Mulyani Girang

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular