Batu Bara Cs Beneran Bikin Sri Mulyani Kipasan Duit...

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
03 January 2022 17:18
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan pajak pada 2021 meningkat pesat. Bahkan untuk kali pertama sejak 2008, setoran pajak berhasil memenuhi (bahkan melebihi) target.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, total penerimaan negara pada 2021 adalah Rp 2.003,1 triliun. Angka ini Rp 259,4 triliun atau 114,9% dari target.

Penerimaan yang dihimpun Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada 2021 tercatat Rp 1.277,5 triliun (103,9%). Sementara penerimaan yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah Rp 269 triliun (125,1%).

Secara sektoral, hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif dalam hal setoran pajak. Peningkatan terbesar dialami sektor pertambangan, yang pada 2021 meroket 60,52%. Pada 2020, penerimaan pajak sektor ini mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 60,52%.

"Kinerja sektor pertambangan didorong oleh permintaan global dan meningkatnya harga komoditas tambang," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN Kita edisi Januari 2022, Senin (3/1/2022).

Setelah pertambangan, setoran pajak dari sektor pertambangan jadi yang terbaik kedua dengan pertumbuhan 28,79%. Tahun sebelumnya, terjadi kontraksi 18,9%.

Kemudian setoran pajak dari industri pengolahan (manufaktur) menjadi yang tertinggi ketiga, tumbuh 16,77%. Pada 2020, setoran pajak dari sektor ini minus 20%.

"Sektor industri dan perdagangan tumbuh double digit sejak kuartal III. Ditopang oleh pulihnya permintaan global dan domestik yang mendorong peningkatan produksi, konsumsi, ekspor, dan impor," sebut Sri Mulyani.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenapa Rakyat Harus Bayar Pajak? Begini Jawaban Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular