Wahai Warga +62! Please Jangan ke Arab Saudi & Turki Dulu Ya

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
02 January 2022 12:30
Infografis: Ini Cara Menkes Cegah Varian Omicron Menyebar di RI
Foto: Infografis/Ini Cara Menkes Cegah Varian Omicron Menyebar di RI/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Omicron pertama kali ditemukan di Afrika dan tengah sangat merebak di Inggris. Namun baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan imbauan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar negeri terutama ke Turki dan Arab Saudi.

Pernyataan tersebut dikemukakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip melalui laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (30/12/2021).

"Masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan berlibur ke sana," kata Nadia.

Nadia mengatakan, imbauan tersebut dikeluarkan setelah ditemukan 21 kasus baru Covid-19 varian omicron yang mayoritasnya berasal dari Arab Saudi dan Turki.

Berdasarkan catatan pemerintah, varian omicron yang telah terdeteksi mencapai 68 kasus, di mana 67 kasus adalah kasus impor dan sisanya adalah transmisi lokal.

"Adanya kasus omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara seperti Arab Saudi dan Turki," katanya.

Dengan perkembangan kasus varian omicron omicron di Indonesia yang paling banyak berasal dari luar negeri, pemerintah akan melakukan pengetatan pintu masuk terutama di daerah perbatasan.

"Positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara." tegasnya.

Adapun kasus varian omicron di Indonesia paling banyak berasal dari Turki sebanyak 20 orang. Kemudian disusul oleh Arab Saudi 13 orang, UEA 5 orang, Amerika Serikat 3 orang, dan Jepang 3 orang.

Menurut Kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan (Afsel), dokter Angelique Coetzee, gejala Omicron berbeda dari varian Delta. Beberapa gejalanya mirip seperti pilek atau flu, seperti tenggorokan gatal, napas pendek, batuk kering, letih, hidung tersumbat, gejala demam, mual, dan diare.

Adapun anosmia, yang biasa ditemukan pada pasien covid-19, jarang ditemukan pada pasien varian omicron. Hanya sebesar 8% kasus omicron yang mengalami kehilangan penciuman. Omicron juga menghasilkan penyakit yang lebih ringan dari Delta.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Warga +62, Please Jangan ke Turki & Arab Saudi Dulu Ya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular