Satgas: Banyak TKI asal Malaysia Bawa Hasil Tes Palsu PCR

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
30 December 2021 12:53
Infografis/7 Negara Dengan Harga Tes PCR Lebih Murah dari RI/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi tes usap PCR (CNBC Indonesia)

Batam, CNBC Indonesia - Hasil tes usap PCR palsu yang dibawa pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia menambah penyebaran Covid-19 di Batam menyusul merebaknya virus corona varian omicron. Oleh karena itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut dan memastikan karantina berjalan dengan baik.

"Entry test untuk setiap orang yang datang, sebagian besar PMI, dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru," ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayor Jenderal TNI Fajar Setyawan saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12/2021).

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19. Saat ini rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersediaan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur. Sementara ketersedian tempat tidur sebanyak 2.712 sehingga kurang 38 tempat tidur.

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

"Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan," tutur Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, pelajar dan ASN di Batam mencapai 95%. Adapun untuk hotel sebesar 32%.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

"Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes usap PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," kata Wiku dikutip dari siaran pers Satgas Penanganan Covid-19.

Dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome squencing (WGS) belum menemukan satupun Varian Omicron. Menurut Wiku, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19.

"Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," ujarnya. 




(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular