
Dunia Minta Stop Batu Bara, China Malah Hidupkan PLTU Raksasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah permintaan dunia untuk mengurangi pemakaian batu bara, China justru baru saja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara 'raksasa' unit pertama berkapasitas 1.000 Mega Watt (MW) di Shanghaimiao, pembangkit terbesar yang sedang dibangun di Negeri Tirai Bambu ini.
Mengutip Reuters, Rabu (29/12/2021), operator pembangkit, Guodian Power Shanghaimiao Corporation, anak perusahaan dari China Energy Investment Corporation yang dikelola pemerintah pusat, mengatakan pada hari Selasa bahwa teknologi pembangkit ini adalah yang paling efisien di dunia, dengan tingkat konsumsi batu bara dan air terendah.
Terletak di Ordos di wilayah barat laut Mongolia Dalam yang kaya akan batu bara, pembangkit ini nantinya akan memiliki empat unit pembangkit, dan dirancang untuk menyalurkan listrik ke pesisir timur Provinsi Shandong melalui jaringan tegangan ultra-tinggi jarak jauh.
Lebih dari setengah pembangkit listrik berbasis batu bara dunia dikuasai China dan diperkirakan akan mengalami peningkatan 9% secara tahunan pada 2021, menurut laporan Badan Energi Internasional yang diterbitkan bulan ini.
Beijing telah berjanji untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara, tetapi akan melakukannya hanya setelah 2025. Imbasnya, ini akan memberi pengembang banyak kelonggaran untuk meningkatkan kapasitas pembangkitnya dalam empat tahun mendatang.
Sebuah laporan yang diterbitkan bulan ini oleh para peneliti BUMN China di bidang jaringan listrik menyebut bahwa karena adanya kekhawatiran keamanan energi, kemungkinan besar akan memicu pembangunan PLTU batu bara dengan kapasitas sebesar 150 GW selama 2021-2025, sehingga total kapasitas PLTU batu bara di negara pimpinan Xi Jinping ini bisa mencapai 1.230 GW pada 2025.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTU Dipensiunkan, Ratusan Ribu Pekerja Terancam Nganggur
