Harga Cabai 'Meledak' Salip Harga Daging, Ini Biang Keroknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga cabai di pasaran semakin pedas di ujung tahun 2021. Pada akhir pekan lalu harga cabai rawit merah di DKI Jakarta melesat Rp120.000/kg, sebelumnya hanya Rp 85.000/kg. Harga ini sudah melewati harga daging sapi terendah.
Berdasarkan data Harga Pangan Strategis Nasional (PHIPS) harga cabai tertinggi terjadi Kalimantan Barat yang menyentuh Rp 132.400 per kg.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Abdul Hamid mengungkapkan kenaikan harga cabai saat ini tidak lepas akibat banyak gagal panen yang terjadi. Sementara kebutuhan meningkat pada momen natal dan tahun baru.
"Itu selalu terjadi di momen Nataru, padahal nggak berubah-ubah waktunya, dari 25 Desember sampai 1 Januari, itu pasti curah hujan tinggi, ditambah sekarang La Nina, jadi memang banyak gagal," sebut Hamid.
"Minimal 40% gagal mereka, cuma memang dia beragam, untuk daerah-daerah tertentu minim, tapi daerah tertentu full sarana produksi itu yang berhasil dan itu mahal," lanjutnya.
Kegagalan panen itu membuat stok menjadi menipis. Sementara kebutuhan di akhir tahun biasanya meningkat seiring banyaknya masyarakat yang berlibur. Hamid juga menyoroti salah satu jenis cabai yang rentan gagal panen.
"Gagal paling banyak di cabe rawit, biasanya oleh petani-petani yang belum berpengalaman. Sementara yang banyak sukses itu cabe besar dan keriting," jelasnya.
Jenis cabe lain pun harganya saat ini terbilang mahal, misalnya cabai merah keriting di DKI Jakarta mencapai Rp 51.600/Kg, sementara di Maluku mencapai Rp 107.500.
(hoi/hoi)