Internasional

Tes Antigen Covid Tak Akurat Deteksi Omicron

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 December 2021 13:05
Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa antigen tidak akurat dalam mendeteksi varian Omicron.

Dalam keterangan resmi Selasa (28/12/2021), FDA mengatakan sedang bekerja sama dengan National Institutes of Health (NIH) untuk mempelajari kinerja pengujian ini lebih lanjut, namun sejauh ini menemukan antigen seringkali memberikan hasil yang palsu.

"Data awal menunjukkan bahwa tes antigen memang mendeteksi varian Omicron tetapi mungkin telah mengurangi sensitivitasnya," kata badan tersebut dikutip Channel News Asia, Rabu (29/12/2021).

Sensitivitas sendiri adalah ukuran seberapa besar kemungkinan tes dapat mendeteksi positif. Meski begitu, FDA akan terus mengizinkan penggunaan tes ini dan meminta agar masyarakat terus melakukannya sesuai dengan instruksi.

"Misalnya, beberapa tes cepat menginstruksikan pengguna untuk mengambil dua tes, dengan selang waktu tertentu, untuk mengonfirmasi hasil negatif."

Badan itu menambahkan jika seseorang dites negatif dengan antigen namun diperkirakan telah terinfeksi maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan tes PCR. Tes ini sendiri memberikan hasil yang akurat karena mendeteksi materi genetik virus.

AS sendiri terus mencatat kenaikan kasus harian Covid-19. Kasus AS kemarin bahkan mencapai 303.937 dalam sehari dengan 1.769 kematian.

Total kasus AS sejak saat ini 54.139.542 sesak pandemi hing Selasa. Ada 841.954 total kematian.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM AS Restui Vaksin Booster Covid-19 dengan Merek Berbeda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular